Berikut ini Serba-serbi Idul Adha 1440 H, Olah Daging jadi Kornet dan Rendang hingga Penggunaan Besek Bambu
TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam baru saja melaksanakan Idul Adha 1440 H.
Idul Adha 144 H kali ini banyak hal baru dalam pengolahan hingga pendistribusian daging kurban.
Di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengolah daging kurban menjadi kornet dan rendang.
Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng Rumah Zakan Indonesia untuk merealisasikan hal tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Premi Lasari yang merupakan Kepala Biro Tata pemerintahan DKI Jakarta mengatakan bahwa kornet dan rendang tersebut akan dikemas dalam kaleng dan siap untuk dimakan.
Baca: Alasan Jokowi Tiga Tahun Berturut-turut Tunaikan Salat Idul Adha di Jawa Barat
Baca: Hari Raya Idul Adha TIKI dan JNE Bagikan 5.000 Bungkus Daging Hewan Kurban
"Kemasannya kaleng. Kayak kita makan kornet, tetapi bedanya kalau ini sudah langsung bisa dimakan," ujar Premi saat dihubungi, Minggu (11/8/2019).
Ia juga mengatakan bahwa akan menyerahkan hewan kurban ke Rumah Zakat Indonesia agar daging kurban tersebut bisa diolah menjadi rendang dan kornet kaleng.
Premi menambahkan bahwa Rumah Zakat Indonesia memiliki standar untuk membuat kemasan kornet dan rendang dalam kaleng.
Proses pengolahan daging kurban menjadi produk dalam kaleng tersebut akan diawasi oleh Asosiasi Ketahanan Pangan Indonesia dan disertifikasi oleh Badang Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Premi menambahkan bahwa kornet dan rendang dalam kaleng tersebut bisa bertahan selama enam bulan.
"Tahannya selama enam bulan, karena kita kerja sama dengan Asosiasi Ketahanan Pangan Indonesia dan juga BPOM untuk pengalengan kornetnya," ucap Premi.
Rencananya, kornet dan rendang dalam kaleng tersebut akan diberikan kepada korban kebakaran yang saat ini masih mengungsi.
Penggunaan Besek Bambu
Adanya isu pengurangan sampah plastik membuat beberapa tempat di Indonesia mengganti plastik dengan besek bambu untuk mendistribusikan daging kurban.
Seperti di Kantor DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali yang berlokasi di Padangsambian, Denpasar.
Dikutip dari Tribun Bali, tahun ini di Kantor DPW LDII Bali menggunakan besek bambu, yang sebelumnya menggunakan kantung plastik.
Wakil Ketua LDII Bali, H. Hardilan mengatakan bahwa mereka menggunakan 10 ribu besek bambu untuk membagikan daging kurban di seluruh Bali.
Untuk mengikat besek tersebut juga tidak menggunakan tali rafia yang terbuat dari plastik, namun menggunakan janur.
"Dengan 10 ribu besek ini kami secara tidak langsung ikut membantu perajin besek ini," katanya.
Khusus untuk di Denpasar pihaknya mendapat besek dari suplayer yang ada di wilayah Denpasar.
Penggunaan besek untuk pengganti kantong plastik ini merupakan wujud dukungan mereka dalam pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Bukan hanya di Bali, warga Kaliwungu, Jombang juga menggunakan besek dari bambu untuk menggantikan kantung plastik.
Bahkan, menggunakan besek bambu telah menjadi tradisi yang sudah dilakukan selama 5 tahun oleh warga di RT 01 RW 02 Kelurahan Kaliwungi, Jombang.
"Kalau sekarang sudah tahun yang kelima kami tidak menggunakan plastik (tas kresek)," kata Santi Ramadhani yang merupakan aktivis Bank Sampah di Jombang.
Ia juga menjelaskan bahwa dipilihnya bahan selain plastik untuk kemasan daging kurban bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik.
Santi menambahkan, bahwa pada dua tahun awal, menggantikan tas kresek dengan bahan alami sebagai wadah daging kurban mendapatkan tanggapan yang beragam, terutama dari kalangan ibu-ibu jemaah pengajian.
Namun, lanjut dia, pada 3 tahun belakangan, para ibu-ibu jemaah pengajian di lingkungan setempat yang justru menjadi pelopor.
Selain itu, di Masjid Istiqlal, Sawab Hesar, Jakarta Pusat, sudah disiapkan 5 ribu besek bambu untuk pembagian daging kurban.
Selain besek bambu, juga akan menggunakan plastik yang ramah lingkungan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta, Laksamana Pertama TNI (Purn) Asep Saepudin pada Sabtu, (10/8/2019).
"Ya, kami mengkuti imbauan itu insyaallah besok pertama menggunakan besek yang sudah rapi, dan kami sudah kami siapkan sekitar 5.000 besek. Kemudian akan diberikan plastik yang ramah lingkungan," kata Asep.
Dia melanjutkan, besek bambu itu nantinya akan dimasukkan ke dalam plastik ramah lingkungan dan dapat dibawa dengan mudah.
"Plastik ramah lingkungan yang disediakan itu memang didesajn cepat hancur," katanya.
Asep menambahkan untuk pemohon daging kurban di Masjid Istiqlal adalah yaitu mencapai 40 ribu jiwa.
Sedangkan hewan kurban yang dititipkan terbatas yaitu 23 ekor sapi dan 9 kambing.
"Sehingga nanti tentu ada skala prioritas pemilihan kantong-kantong yang betul-betul sangat memerlukan itu," kata dia.
Baca: Penampilan Syahrini Kenakan Mukena Mewahnya Saat Rayakan Idul Adha Bareng Reino Barack di Singapura
(Tribunnews.com/ Renald)(Kompas.com/ Verryana Novita Ningrum)