News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nasib Komang Sarjana Tak Seindah Namanya, Hidup di Gubuk Reot di Lahan Orang

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komang Sarjana duduk di depan gubuk reyot miliknya di Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang, Selasa (13/8/2019). Sarjana hidup digubuk reyot dan tak layak huni itu sejak dua tahun lalu. Hidup di Gubuk Reyot Tak Layak Huni, Nasib Komang Sarjana Tak Seindah Sarjana Umumnya

TRIBUNNEWS.COM, BALI - I Komang Sarjana (50) nama lengkapnya. Pria asal Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang ini biasa disapa "Sarjana Gagal" lantaran nasibnya tidak seindah sarjana pada umumnya.

Teruna lingsir yang hidup sebatang kara ini masuk keluarga miskin.

Kehidupan keseharian Komang Sarjana tidak sama dengan sarjana lainnya. Hidupnya serba kekurangan.

Dia tinggal hanya seorang diri di gubuk berukuran 2 x 1,5 meter. Berdinding bedeg yang hampir sebagian berlubang.

Sedangkan atapnya hanya memakai asbes dan baliho. Lantai pun beralas tanah.

Selasa (13/8/2019), Sarjana mengaku tinggal digubuk reyot sejak dua tahun lalu.

Gubuk ini jadi tempat tidur, masak air dan nasi.

Menurutnya, kondisi gubuk itu sudah reyot dan tak layak ditempati.

Diceritakan, saat hujan datang air akan masuk ke dalam gubuknya, lantai pun becek dan ia kedinginan sepanjang malam.

Sarjana terbiasa tidur tanpa penerang lantaran tak ada aliran listrik. Dia tidur hanya berteman dengan kayu bakar.

"Sudah biasa pakai kayu untuk alas tidur. Terpaksa tinggal di sini dikarenakan tak ada tempat lain. Walaupun kondisi gubuk seperti ini tetap bahagia," kata Mang Sarjana.

Komang Sarjana duduk di dalam gubuk reyot miliknya di Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, Selasa (13/8/2019). Sarjana hidup digubuk reyot dan tak layak huni itu sejak dua tahun lalu. (Tribun Bali/Saiful Rohim)

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sarjana mengandalkan pemberian orang lain karena tak bekerja.

Biasanya dia berutang di warung jika tak ada pemberian dari orang lain.

Pria paruh baya ini berharap ada bantuan dari pemerintah daerah (Pemda) Karangasem. Seperti program bedah rumah dan bantuan lain.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini