TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang sudah memutuskan untuk menutup lokalisasi Sunan Kuning. Saat ini proses penutupan pada tahap pra penutupan.
Satpol PP Kota Semarang bertekat menyukseskan rencana penutupan Lokalisasi Sunan Kuning ini. Satpol PP akan terus melakukan pengamanan agar tahapan penutupan berjalan kondusif.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, tidak hanya selama tahapan pra penutupan saja, pengawalan akan dilakukan pasca penutupan dengan menerapkan sistem piket hingga November.
"Tugas kami hanya melakukan pengamanan. Nanti pada H-2 sebelum penutupan kami akan melakukan piket di area ini bersama stakeholder terkait. Hal itu juga akan dilakukan setelah penutupan," katanya disela-sela sosialisasi dan validasi data di Balai RW 4 Kelurahan Kalibanteng, Kamis (15/8/2019).
Pihaknya juga membentuk Satgas Melati yang terdiri sekitar 15 petugas Satpol PP wanita.
Satgas Melati ini juga akan terus melakukan pengawalan. Menurutnya, saat-saat menjelang penutupan ini, kondisi cukup sensitif.
Sehingga, diharapkan satgas melati ini bisa berkomunikasi dengan baik dengan para pekerja seks komersial (PSK) atau wanita pekerja seks (WPS) untuk menjaga perasaan mereka.
"Kami turunkan struktural wanita. Kami benar-benar ingin menjaga perasaan sehingga penutupan dapat berjalan kondusif," ucap Fajar.
Sementara itu Anggota DPRD Kota Semarang, Rohaini terus memberikan support kepada Pemkot Semarang terkait rencana penutupan lokalisasi itu.
Dia juga mengakui, pasti ada kendala dalam penutupan ini. Namun, dia yakin Pemkot Semarang dapat menutup lokalisasi tersebut.
"Banyak respon positif dari masyarakat terkait penutupan ini. Oleh karena itu, saya yakin Wali Kota Semarang bisa menutup lokalisasi ini sesuai dengan program Kemensos. Lokalisasi Doli saja yang terbesar se-Asia Tenggara berhasil ditutup. Ini sumber contoh sangat positif apabila dilaksanakan Wali Kota Semarang," ujarnya.
Anggota dewan fraksi PKB ini pun berharap lokalisasi bisa ditutup pada Agustus ini agar bisa menjadi hadiah pada ulang tahun RI ke-74.
Dilanjutkannya, memang ada beberapa hal yang harus dipersiapkan pasca penutupan, terutama segi ekonomi.
Pasalnya, kawasan tersebut mulanya merupakan tempat ekonomi kerakyatan.
Pihaknya sudah memberikan berbagai usulan agar penutupan ini tidak terjadi gejolak.
Pihaknya pun menyetujui apapun yang menjadi rencana Pemkot Semarang pasca penutupan.
"Risiko penutupan seperti semakin menyebar PSK di jalan-jalan lalu sulit untuk mendeteksi kesehatan, saya pikir nanti ada jalan keluarnya. Jangan menjadi sebuah kendala, tapi jadikan peluang bagaimana Kota Semarang tetap bersih," katanya. (eyf)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Lokalisasi Sunan Kuning Semarang Resmi Ditutup, Satpol PP akan Berjaga Hingga Bulan November, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/15/lokalisasi-sunan-kuning-semarang-resmi-ditutup-satpol-pp-akan-berjaga-hingga-bulan-november?page=2.