Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Satu unit mobil ambulance dengan nomor polisi B 9464 NU warna kuning milik DPD Partai Golkar Sumba Timur, bertabrakan dengan mobil barracuda milik korps Brimob.
Kejadian kecelakaan lalu lintas itu berdasarkan informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM di Waisumar, Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, Rabu (14/8/2019) sore.
Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Rabu (14/8/2019) malam, membenarkan infornasi kecelakaan lalu lintas itu.
Mobil ambulance tersebut dari Waingapu mengantar dua jenazah menuju Sumba Barat.
"Ia belum jelas kejadiannya, katanya ditabrak sama mobilnya Brimob," tulis Ali Fadaq dalam pesan WhatsApp.
Ali Fadaq juga mengatakan akibat kejadian itu juga belum jelas, namun berdasarkan informasi yang diterima pengemudi mobil ambulance dan juga orangtua dari jenazah itu dilarikan ke rumah sakit Anakalang.
"Ada muat 2 jenazah mau diantar ke Sumba Barat tapi tabrakan di Sumba Tengah dan katanya sopir ambulance dan mama dari jenazah saat dibawa ke rumah sakit di Sumba Tengah," tulis Ali Fadaq di pesan WatsApp.
Sekretaris DPD partai Golkar Sumba Timur, Herman Hilungara kepada POS-KUPANG. COM melalui pesan WatsApp, Kamis (15/8/2019) siang juga membenarkan informasi kecelakaan lalu lintas itu.
"Betul kejadian kemarin jam 15.00 Wita," tulis Herman di pesan WhatsApp.
Herman juga mengatakan, menurut cerita masyarakat setempat dan keluarga korban, mobil barracuda yang dikemudi oleh anggota brimob dari Waikabubak menyalib mobil di depanya.
Di saat bersamaan pula dari arah Waingapu mobil ambulance Golkar itu, maka tabrakan pun tak bisa terhindarkan.
"Menurut cerita masyarakat setempat dan keluarga korban, baracuda yang dikemudi oleh anggota brimob dari Waikabubak nyalip bemo di depannya. Saat bersamaan pula dari Waingapu ambulans Golkar lewat maka tabrakan tidak dihindari lagi," tulis Herman di pesan WhatsApp.
Herman juga mengatakan akibat kecelakaan itu dua orang korban mengalami luka benturan yakni Margarethaali Mali dan Yosef Bili.