Selain itu majelis hakim juga mengungkapkan modus Prada DP saat mengajak Vera Oktaria ke sungai lilin.
Dimana saat itu Prada DP membawa tas dan mengaku baru saja kabur dari pendidikan kejuruan infantri.
Padahal Prada DP telah berada di kota Palembang selama empat hari.
Tepatnya sejak tanggal 4 Mei 2019.
"Tujuan awalnya mau curhat sama bibi Elsa Eliza. Ketemuan di jembatan Kertapati. Pura-pura baru lari dari pendidikan sambil bawa ransel,"ujar majelis hakim merangkum pengakuan Prada DP.
"Siap, benar yang mulia," timpal Prada DP.
Prada DP mengaku alasannya menginap di Penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin lantaran saat itu hari sudah malam.
Selain itu alasan Prada DP menghentikan perjalanannya dengan Vera lantaran dia lupa dimana persisnya rumah bibi Elsa Eliza.
"Tidak tahu pasti rumah dimana. Saya dan Vera juga sempat makan sahur di Betung. Kelewatan sampai malam lalu langsung ke daerah Sungai Lilin. Kemudian kami cari penginapan. Rencananya besoknya pagi mau mencari rumah bibi Elsa," ujarnya.
"Tapi kemudian kami terlibat keributan di penginapan. Saya khilaf dan membunuh Vera," ujar Prada DP yang kembali menangis sesenggukan.
Tak hanya itu, fakta mencengangkan lain juga terungkap dalam pernyataan Prada DP.
Dia menuturkan kisah hubungannya dengan Sherli yang disebutnya sebagai teman dekat.
"Selama saya kabur dari pendidikan, waktu itu Sherli datang ke kostan. Disitu kami berhubungan badan. Selama empat kali Sherli datang, empat kali juga kami berhubungan badan," ucap Prada DP.
Dikatakan Prada DP, saling kenal sejak awal SMA, selama ini Sherli yang menaruh hati padanya.