News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Mutilasi

Tangis Prada DP Pecah Saat Oditur Tanya Soal Momen Vera Oktaria Antarkan Dirinya Ikut Pendidikan TNI

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidang Prada DP di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (8/8/2019). TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sidang kasus pembunuhan Vera Oktaria dengan terdakwa Prada Deri Pramana atau Prada DP kembali digelar di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019).

Dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa Prada DP kembali tak kuasa menahan air matanya.

Dalam persidangan, Prada DP yang semula terlihat tenang, tiba-tiba langsung menangis tersedu di hadapan oditur.

Saat itu Oditur Mayor Chk Darwin Butar Butar bertanya mengenai kenangan bersama Vera Oktaria yang ikut mengantar Prada DP saat akan mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Lahat.

"Apakah saudari Vera turut mengantar anda saat akan mengikuti Dikmata di Lahat," tanya Oditur mayor Chk Darwin Butar Butar ke Prada DP.

Baca: Alasan Kivlan Zen Baru Gugat Ganti Rugi Wiranto soal Dana Pembentukan Pam Swakarsa 1998

Baca: PHE ONWJ Berupaya Optimal Menahan Tumpahan Minyak Sumur YYA-1 Dengan Penampung Fluida

Baca: Sambut Kemerdekaan, Dealer Ramai-ramai Tawarkan Promo Diskon Mobil

Mendengar pertanyaan itu, tangis Prada DP seketika pecah tak tertahankan.

Dia menangis sesegukan dihadapan oditur.

"Sebagai prajurit harus tetap bisa tenang. Prajurit harus tetap kuat," ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH saat melihat reaksi Prada DP yang tiba-tiba menangis.

"Siap yang mulia," jawab Prada DP sesegukan sembari menghapus air matanya.

Melihat anaknya menangis, Leni yang merupakan ibu kandung Prada DP juga tak kuasa menahan air matanya.

Duduk di kursi pengunjung baris kedua sebelah kiri, Leni langsung menunduk terisak menangis.

Sedangkan suaminya yang juga ayah kandung Vera tampak lebih tenang tanpa menunjukkan ekspresi apapun saat momen sedih tersebut.

Momen mengharukan itu hanya terjadi selama beberapa saat.

Setelah itu, sidang kembali dilanjutkan.

Tampak pula Prada DP kembali tenang menjawab semua pertanyaan oditur yang diberikan padanya.

Takut Ketinggian

Terungkap alasan Prada DP melarikan diri dari pendidikan militernya.

Dia mengaku kabur dari pendidikan infantri di Baturaja karena tidak ingin ikut dalam proses rekrutmen menjadi tim komando.
Sebab Prada DP mengaku takut pada ketinggian.

Alasan kaburnya Prada DP dari pendidikan militer terungkap pada sidang kelima dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa.

Sidang digelar pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019).

"Mulai ada masalah sejak proses seleksi calon tim komando. Sebelumnya saya sudah diputuskan, tapi dipanggil lagi. Padahal saya takut ketinggian," kata Prada DP.

Atas alasan tersebut, Prada DP akhirnya memutuskan untuk kabur.

Padahal pada tanggal 3 Mei 2019, tepatnya siang hari sebelum kabur, prada DP mengaku telah menandatangani surat pernyataan setuju mengikuti tes calon anggota komando.

Baca: Febri Hariyadi Gantikan Posisi Rizky Pora di Timnas Indonesia

Baca: Umar Kei Konsumsi Sabu Sejak 2005

"Malam itu, pertama saya ke kantin untuk minta kantong plastik hitam agak besar ke ibu kantin. Tujuannya untuk bisa masukkan baju saya ke dalam kantong. Saya tidak ada ngomong rencana kabur itu ke orang lain," ujarnya.

"Setelah itu saya menyelinap ke belakang kelas. Terus merayap melalui kawat duri di belakang kelas itu," sambungnya.

Setelah berhasil kabur, Prada DP kemudian memutuskan untuk datang ke pemukiman warga yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat pendidikannya.

Di sana dia nekat mencuri baju, celana dan sendal jepit di jemuran rumah seorang warga.

"Saat keluar itu, tidak ada pikiran mau kemana-mana. Saya cuma hanya ingin segera keluar saja dari tempat itu," ungkapnya.

Selanjutnya, dikarenakan hari sudah larut malam dan takut tertangkap karena kabur dari pendidikannya, Prada DP memutuskan untuk bersembunyi di rumah seorang warga yang pintunya terbuka.

Di rumah tersebut dia bertemu dengan seorang perempuan paruh baya yang dipanggilnya ibu lontong.

"Sempat dinasehati biar kembali lagi ke pendidikan karena masuk TNI itu susah. Tapi saya tetap tidak mau kembali kesana (mengikuti pendidikan)," ungkapnya.

Keesokan harinya, tepatnya pada 4 Mei 2019, Prada DP diantar pulang ke arah kota Palembang oleh calon menantu ibu lontong.

Kemudian naik travel seorang diri menuju ke kota Palembang.

"Sampai di Palembang tidak langsung pulang ke rumah karena takut. Saya takut mengecewakan orang tua," ujarnya.

Prada DP lantas menemui Iqbal yang sebelumnya pada sidang perdana sudah memberikan kesaksian dihadapan majelis hakim.

Pertemuan tersebut terjadi di Banten Plaju kota Palembang.

Baca: Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa di Cianjur, 3 Polisi Terbakar

Serta dia juga mengaku menghubungi Sherli yang sebelumnya disebut-sebut sebagai kekasih lain dari Prada DP.

"Saya tidak pacaran dengan Sherli. Hanya teman dekat saja sejak kelas 1 SMA tahun 2013. Kenalnya sejak sebelum dekat dengan Vera. Mulai agak jauh sama Sherli setahun setelah itu saat kami masuk kelas 2. Saya IPS Sherli IPA," jelas Prada DP saat menceritakan kedekatannya dengan Sherli.

Sebelum menceritakan kronologi kaburnya Prada DP, ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH bertanya mengenai riwayat pendidikan Prada DP.

Dia mengaku lulus SMA tahun 2016 dan berhasil lulus menjadi anggota TNI saat mengikuti rekrutmen gelombang kedua di tahun 2018.

"Sebelumnya saya sudah pernah ikut tes TNI di tahun 2017 dan di gelombang 2018. Tapi baru lulusnya pas ikut gelombang kedua di tahun 2018," jelasnya.

Setelah lulus, Prada DP lantas mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Lahat selama 5 bulan.

Kemudian dia sempat mendapat cuti dan kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.

"Tapi belum lulus ikut infanteri, soalnya saya sudah kabur sebelum pendidikan selesai," ucapan.

Jawaban Prada DP mendapat tanggapan dari ketua majelis hakim.

Letkol Chk Khazim SH berujar keinginan Prada DP masuk sebagai anggota TNI cukup kuat.

Sebab berapa kali gagal dalam seleksi, namun tetap ingin mencoba.

"Banggakah terdakwa jadi tentara?," tanya ketua majelis hakim pada Prada DP

"Siap, bangga," timpal Prada DP.

Mendengar jawaban itu, ketua majelis hakim bertanya mengapa karena takut pada ketinggian saat mengikuti perekrutan tim komando, Prada DP sampai nekat melarikan diri.

"Apakah ada alasan lain yang mendasari terdakwa lari dari pendidikan," tanya Khazim

"Siap, tidak ada," ujar Prada DP.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul MOMEN Pertanyaan Oditur ke Prada DP, Terkait Vera Oktaria Antar Deri ke Pendidikan TNI, Merinding ! 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini