"Awak pun kalau anak bisa mengikuti itu kan adalah kebanggaan. Tapi kalau udah gagal kayak gini, ya gimana," ujar ibunda Koko.
Pada sang ibu, Koko juga berulangkali meminta dukungan yang langsung disanggupi.
Namun bila dukungan itu harus berupa dana, sang ibu mengaku, tidak mampu.
Sang ibu juga sangat berharap Koko bisa ikut mengibarkan bendera.
Termasuk saat Koko memberitahu dirinya lulus seleksi dan hendak berangkat.
"Seneng waktu mau diberangkatkan, udah ada kebanggaan awak sebagai orangtua."
"Tapi terus terakhirnya dia bilang gitu, 'lho, kau nggak jadi berangkat?' ku bilang gitu, kan?"
"Dia jawabnya, 'nomorku nggak keluar.' Lho, kok bisa gitu?" tanya ibunda Koko.
Baca: Izin Belajar Bareng, Siswi Calon Anggota Paskibra di Bogor Hilang Sejak Juli Lalu
Pemberitahuan soal Koko yang gagal jadi anggota Paskibra diterima saat-saat terakhir atau saat Koko hendak diberangkatkan.
Padahal sebelum berangkat, Koko sempat meminta sang ibu membelikannya empat kaus berkerah dan empat celana training.
"Awak pun udah mikir juga, nyari duit lagi lah ini untuk nyarikan baju. Udah mikir juga awak gitu. Tapi, terakhirnya kok nggak keluar nomornya, kok bisa kayak gitu, ya?" kata ibunda Koko.
Ibunda juga menceritakan jika Koko sudah ditinggal sang ayah dan sang anak ingin menjadi TNI.
Masih dari video itu, Koko juga sempat memperagakan aksinya saat aksi jalan di tempat dan hormat.
Tanggapan Pejabat Dispora Labuhanbatu
Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Labuhanbatu, Awaluddin Siagian membantah kabar bila Koko digantikan anak pejabat.
Terkait penerimaan anggota Paskibra tanpa seleksi, menurut Awaludin, hal itu merupakan kebijakan pimpinan.
"Itu adalah kebijakan dan menyalurkan bakat anak tersebut."
"Kalau itu (masuk tanpa seleksi) kebijakan dari pimpinan kita, karena itu pimpinan yang akan menjelaskan langsung," ujar Awaluddin dilansir dari tayangan di INews.
Kemenpora Lakukan Investigasi
Kemenpora bergerak cepat menanggapi viralnya pengakuan kecewa anggota Paskibraka, anak yatim berprestasi di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) yang tiba-tiba dicoret dari anggota Paskibraka.
Informasi yang beredar, anak yatim ini tidak lolos dan namanya tidak ada di daftar karantina karena digantikan oleh anak pejabat yang masuk tanpa proses seleksi.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Dr.H.M Asroorun Ni'am Sholeh MA mengaku sudah mengetahui viralnya pemberitaan tersebut.
Dia mengatakan bakal segera melakukan klarifikasi untuk mengetahui kebenarannya.
"Malam ini tim kami melakukan investigasi dan proses klarifikasi terkait kasus calon anggota paskibraka kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara," tegas Asrorum Ni'am dalam pesan singkatnya pada Tribunnews.com, Rabu (14/8/2019) tengah malam.
Dia menambahkan timnya juga melakukan komunikasi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga kabupaten Labuhan Batu guna memproleh informasi terkait kasus yang mencuat tersebut.
(Tribunnews.com/Daryono/Theresia Felisiani)