TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Warga Nyutran, Wirogunan, Megangsan dikagetkan dengan penemuan seorang Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada (UGM) tewas tergantung di rumahnya.
Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (15/8/2019) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo, membenarkan hal tersebut.
Ia menceritakan, saat itu korban di rumah bersama dengan adiknya, Yuli (47) dan Suparno (55).
• Kisah-kisah Pembacaan Naskah Proklamasi 17 Agustus 45, Mulai Bung Karno Sakit Hingga Tiang Bendera
• BREAKING NEWS : Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta Ajak Tukang Becak Sarapan Bersama
• Jalan Tol di Wilayah Yogyakarta Dibangun Melayang di Atas Ring Road
Saat itu, sekira jam 09.00 WIB, Yuli pergi ke Wijilan untuk berbelanja.
Pada pukul 11.00 WIB, Yuli pulang dan menemukan kakanya telah tergantung di teras rumahnya.
"Kami langsung datang ke TKP dan memasang garis polisi untuk evakuasi dan identifikasi, saat ini sudah dilepas. Korban gantung diri menggunakan tali tambang. Saat ini tali tambang sebagai barang bukti," katanya, Kamis (15/8/2019).
Saat pemeriksaan, dokter tidak menemukan adanya bukti kekerasan fisik.
Sehingga, dugaan sementara korban meninggal karena bunuh diri.
"Tidak ada bukti kekerasan, lidahnya menjulur, berdarah karena digigit, keluar cairan sperma. Itu ciri-ciri orang yang gantung diri, dari dokter juga tadi mengatakan demikian,"lanjutnya.
Pihak kepolisian belum mengetahui alasan, Budi mengakhiri hidupnya, sebab tidak ada surat yang ditinggalkan.
Dugaan sementara, Budi mengakhiri hidupnya akibat depresi karena penyakitnya tidak sembuh-sembuh. Korban sempat menjalani observasi di RS Puri Nirmala pada Maret lalu, dan masih kontrol rutin
Dosen Teknik Elektro
Budi Setyanto diketahui sebagai dosen aktif di departemen Teknik Elektro UGM.