TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Usai berkunjung ke Sumenep Jawa Timur, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (15/8/2019).
Kedatangan Menterian Perhubungan karena ditugaskan Presiden menggandeng ITS untuk bekerjasama membuat kapal pariwisata produksi dalam negeri.
Apa yang dilakukan Jokowi dan Budi yang menjalin kerjasama dengan ITS mendapatkan tanggapan pengamat transportasi Dion M.
Dion M yang juga Alumni ITS jurusan Ekektro mengapresiasi inisiasi Kementeriaan Perhubungan bahwa design dan pembangunannya kelak dikerjakan oleh para engineer dalam negeri.
"ITS memang layak dpt kepercagaan mendesign kapal wisata tsb krn memang ITS mempunyai Fakultas Teknik Perkapalan," katanya.
Baca: Suami Aura Kasih Ternyata Duda Beranak Satu, Ini Foto Putri Bulenya yang Curi Perhatian
Dion menyayangkan, pemerintah dalam hal ini Bappenas minim dalam memberikan Anggaran Riset Nasional kepada ITS apalagi ITS yang sudah Perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) yang banyak programriset yang belum terlaksana.
"Harapan kedepan tentunya semoga Pemerintah lebih memperhaikan ITS yang juga telah banyak memenangkan lomba- lomba Internasional sebagai juara 1," kata Dion yang merupakan alumni ITS.
Budi Karya mengatakan, dirinya ditugaskan Presiden membangun kapal yang dapat melihat pemandangan bawah laut, untuk di Labuan Bajo dan Bunaken.
Tetapi Budi ingin bahwa kapal ini jangan dibeli dari luar negeri melainkan dibuat di dalam negeri.
"Kita tahu ITS punya keunggulan dalam mendesain dan melakukan persiapan-persiapan kapal, oleh karenanya saya datang ke pak rektor untuk bekerjasama membangun kapal ini," jelas Menhub.
Menhub meminta desain kapal yang dibuat untuk mengadopsi kearifan lokal dan keunikan dari masing-masing daerah.
Baca: Menteri Budi Karya: Negara Jangan Sampai Gagal Paham, Kita Butuh Penyegaran
"Kita memang minta kepada ITS buat ini menjadi suatu desain yang mewah dan memiliki kearifan lokal. Misal kapal di Bunaken dengan gaya Manado, di Labuan Bajo dengan gaya NTT," ujar Menhub.
Rencananya, kapal pariwisata ini akan dirancang dengan desain eco glass bottom boat yang dibuat dengan kaca atau bahan lain yang tembus pandang di bagian bawah kapal.
Sehingga para penumpang dapat melihat ikan dan pemandangan bawah air di lautan dari perahu itu sendiri. Kapal ini dirancang untuk orang-orang yang menyukai keindahan panorama bawah laut tanpa perlu menyelam ke dalam air.
ITS akan memproduksi 2 (dua) buah kapal yang akan ditempatkan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur serta Pulau Bunaken Manado guna mendukung sektor pariwisata. Kedepannya Menhub mengajak pihak swasta turut berinvestasi membangun kapal-kapal pariwisata.