“Massa melakukan penyerangan dengan melempar pakai batu, meski kami sudah sudah berjaga guna mengantisipasinya.”
“Massa menghentikan aksinya setelah dihimbau secara persuasif,” kata Kapolres.
Sementara di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, diberitakan Kompas TV massa sempat mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas bandara.
Massa merusak puluhan motor yang berada di pelataran parkir. Selain itu, massa juga merangsek masuk ke lobi bandara dengan membawa tongkat.
Akibat kerusuhan tersebut, beberapa jadwal penerbangan menuju Manokwari sempat mengalami delay. Jadwal penerbangan pukul 09.00 WIT ditunda sampai pukul 14.00 WIT.
Aksi di Sorong ini buntut kerusuhan yang menyebar dari Manokwari, Papua Barat pada Senin (19/8/2019).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo menyatakan, insiden kerusuhan tersebut diakibatkan adanya massa yang terprofokasi oleh sebuah konten di media sosial tentang sebuah peristiwa yang terjadi di Surabaya.
Baca: Siapa Pihak yang Dimaksud Kapolri Memomobilisasi Massa Saat Rusuh di Kota Manokwari?
Atas kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu.
Jokowi meyakinkan bahwa pemerintah akan selalu menjaga kehormatan dan kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat.
"Yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan Pace (Bapak), Mace (Ibu), Mamak-mamak di Papua dan Papua Barat," kata Jokowi di Istana Kepresidenan pada Senin (19/8/2019).
Menurut Jokowi, alangkah lebih baiknya jika sesama warga negara Indonesia untuk saling memaafkan atas insiden yang terjadi.
"Saya tahu ada ketersinggungan. Sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang paling baik itu memaafkan," ucap Jokowi. "Emosi itu boleh tapi memaafkan lebih baik. Sabar juga lebih baik," kata dia.
(Tribunnews.com/tio)