"Mereka minta bendera diturunkan, tetapi tidak diturunkan, malah yang dari kelompok Organisasi Papua Merdeka melempar, ya sudah mereka (warga) terpancing," ujar Deddy.
Sejak siang tadi, Deddy menyebutkan bahwa situasi di daerah tersebut sudah kondusif.
Untuk saat ini, aparat kepolisian belum mau membicarakan soal upaya penegakan hukum.
Deddy menegaskan, pihaknya masih berupaya agar tidak terjadi konflik di masyarakat.
Wiranto terbang ke papua
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto akan terbang langsung ke Papau untuk melihat kondisi pascakerusuhan di Manokwari dan Sorong.
"Saya berangkat malam ini juga, Berangkat," tegas Wiranto di kantor KemenkoPolhukam, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Wiranto pun menyampaikan, kehadirannya di Papua bukan untuk memperkeruh kondisi disana.
Justru, ia akan membawa pesan perdamaian dan empati untuk merajut kembali persatuan di bumi Cendrawasih itu.
Baca: Kemendagri: Satu Daerah Persiapan Otonom Baru Habiskan Anggaran Minimal Rp 300 M Per Tahun
Baca: Ekonom Unisba: Riset Bappenas Bukti Program Pertanian Berkontribusi Paling Besar Membangun Negara
Baca: Kejuaraan Dunia 2019 : Kevin/Marcus Terhenti di Babak Pertama, Impian Raih Medali Emas Sirna
"Saya ke Papua juga mengobarkan rasa empati, rasa kedamaian, ngajak lagi ayo kita bersatu kembali sebagai bangsa," ucap Wiranto.
"Yang rugi siapa sih kalau kita bertengkar, yang rugi kita kok," tambahnya.
Wiranto pun memastikan, masalah kesalahpahaman di Papua sudah selesai.
Sehingga, ia meminta semua pihak untuk menahan diri dan saling memaaf-maafkan sebagai anak bangsa.
"Masalahnya sudah selesai ada kesalahpahaman sudah ada minta maaf, tinggal diterima maafnya sampaikan ke masyarakat kita kembali bersatu sebagai bangsa. Kok masing-masing emosi seperti kalian juga jangan mengibarkan emosi itu tapi mengobarkan kedamaian," jelas Wiranto.
Penulis : Devina Halim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kronologi Kerusuhan di Fakfak Versi Polisi..."