Belum diketahui pasti penyebab kematian penyu-penyu tersebut.
Namun, BKSDA menduga hal itu ada sangkut pautnya dengan kondisi cuaca dan iklim belakangan ini.
Sebelumnya, tim dari BKSDA DIY telah membongkar kuburan penyu belimbing di Pantai Imorengo untuk kepentingan identifikasi dan pengambilan sampel demi penelitian.
Belum diketahui penyebab kematian penyu langka yang memiliki luka di bagian karapasnya itu.
Pasalnya, faktor usia dan cuaca ekstrim juga menyebabkan penyu lebih rentan hidupnya.
"Dugaan sementara, matinya karena ada luka. Namun penyebab lukanya belum bisa dipastikan," kata Dokter Hewan BKSDA DIY, Yunitita Sari.
Pantai Tempat Pegiat Konservasi Penyu
Seekor penyu raksasa berbobot sekitar dua kuintal ditemukan mati di Pantai Dusun Imorenggo, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta, Kamis (15/8/2019) malam.
Penyu yang diduga jenis Belimbing tersebut ditemukan oleh pegiat pelestarian penyu dari Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik dan beberapa anggota Tim SAR dari Pantai Trisik, yang berjarak 2 kilometer dari pantai di Dusun Imorenggo.
Saat ditemukan, penyu raksasa yang memiliki lebar karapas sekitar 1 meter tersebut masih terlihat bentuk aslinya.
Dari bentuk karapas dan ukurannya, penyu itu diyakini sebagai jenis Belimbing (Dermochelys coriacea).
"Penyu jenis belimbing termasuk penyu yang paling langka yang pernah ada," kata Dwi Suryaputra, dari Konservasi Penyu Abadi Trisik, Jumat (16/8/2019).
Melalui sambungan selular, Dwi menceritakan, awalnya tim SAR menerima laporan warga adanya penyu mati di pantai sekitar area pengawasan mereka.
Tim SAR dan pegiat konservasi kemudian mencari lokasi berdasarkan laporan warga dan menemukan penyu itu di pantai Dusun Imorenggo.