Baik pantai Trisik dan pantai Dusun Imorenggo merupakan kawasan wisata lokal yang dikembangkan desa.
Namun, Pantai Trisik punya keunikan sendiri lantaran berkembang sebagai tempat pegiat konservasi menyelamatkan telur penyu, menetaskannya dan melepasliarkan kembali penyu itu ke laut.
Dwi menceritakan, malam itu mereka segera mendatangi Imorenggo dan mendapati bangkai penyu itu di sana.
Bentuk dan ukuran membuat dirinya yakin bahwa itu penyu belimbing.
Ukuran penyu itu besar dengan bobot kira-kira 2 kuintal. Dari kepala hingga ekor panjangnya sekitar 2 meter.
Lebar karapasnya saja diperkirakan lebih dari 1 meter. Tubuh penyu memang mengalami kerusakan di beberapa bagian, namun masih bisa dikenali.
Pada bagian tempurung sebelah kiri sudah pecah dan diperkirakan organ perut keluar dari sana.
Kasus ketiga sepanjang Agustus 2019
Tim SAR pun segera mengubur bangkai itu tak jauh dari tempat ia ditemukan.
"Tidak mungkin diangkat. Kita dorong saja sampai masuk liang. Lalu kita kubur," kata Dwi di ujung telepon.
Penyu kali ini merupakan penyu ke-3 yang temukan dengan kondisi serupa dalam 2 minggu belakangan.
Satu minggu lalu, 2 penyu mati juga ditemukan di Desa Jangkaran di Kecamatan Temon.
Keduanya sudah dikubur tak lama setelah ditemukan.
Konservasi Penyu Abadi dikembangkan masyarakat pantai Trisik di Dusun Sidorejo yang berlatar belakang nelayan dan petani.