News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diserang Tikus, Ada Petani Karangmoncol Purbalingga yang 3 Tahun Tak Pernah Nikmati Hasil Panen

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat Desa Grantung Kecamatan Karangmoncol Purbalingga gropyokan basmi tikus

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Serangan hama tikus meresahkan petani Desa Grantung Kecamatan Karangmoncol Purbalingga.

Bagaimana tidak, akibat serangan hama itu, petani tidak bisa menikmati hasil panen dalam setahun terakhir ini. 

Ranto, satu di antara petani bernasib malang di desa itu.

Mata pencahariannya terganggu karena serangan hama tikus yang kian mengkhawatirkan. 

Ia bahkan sudah hampir 3 tahun tidak menggarap sawahnya karena setiap tahun tidak bisa menikmati hasil panen.

Ia berhasil panen terakhir tahun 2014 saat hama tikus belum separah sekarang.  

Keberadaan hama tikus bukan hanya membuat petani gagal menikmati panen.

Harga jual sawah garapan di Grantung pun semakin turun karena produktivitas lahan menjadi berkurang.

Sementara perkembangbiakan tikus begitu cepat hingga berbagai upaya petani untuk membasmi hama itu tak maksimal. 

Ranto berharap, kerjasama masyarakat atau petani, di antaranya melalui kegiatan gropyokan efektif untuk membasmi hama itu. 

"Berkembang biak tikus yang cepat, sehingga diperlukan kerjasama petani dan masyarakat dalam pembrentasan hama tikus,” katanya.

Sekdes Grantung, Ahmad Sukirno mengatakan, serangan hama tikus membuat petani merugi.

Hasil panen tak berimbang dengan ongkos produksi.

Bahkan, sebagian petani tidak panen sama sekali karena serangan hama itu. 

Serangan itu bahkan semakin menjadi.

Karena kehabisan akal, sebagian petani memutuskan untuk memanen padi sebelum waktunya. 

“ Karena sudah parah serangan tikus biasanya tanaman padi dipotong sebelum masanya,” katanya 

Berbagai cara dilakukan untuk membasmi hama itu, termasuk melalui perburuan massal atau disebur gropyokan. 

Warga desa menggiatkan gropyokan tikus sejak 3 bulan lalu untuk menekan populasi tikus yang menyerang sawah mereka. 

Setiap Minggu atau hari libur,  masyarakat terlibat dalam kegiatan geropyokan tikus.

Tidak tanggung-tanggung, setiap kegiatan, mereka berhasil menangkap kurang lebih 1.000 sampai 2.000 ekor tikus. 

Selagi kemarau, warga menggiatkan kegiatan ini agar perkembanganbiakan tikus bisa terkurangi.

Harapannya, musim tanam depan,  periode Oktober-Maret, hasil panen bisa maksimal. (aqy)


Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Derita Petani Karangmoncol Purbalingga, Ada yang 3 Tahun Tak Pernah Nikmati Hasil Panen karena Tikus, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/26/derita-petani-karangmoncol-purbalingga-ada-yang-3-tahun-tak-pernah-nikmati-hasil-panen-karena-tikus?page=2.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini