TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pakar Kemaritiman yang juga Guru Besar IPB, Rokhmin Dahuri mengatakan, sejarah membuktikan kejayaan bangsa kita di masa lalu berakar di laut.
Ini ditunjukan dengan pembangunan berbasis kelautan, kekuasaan kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kesultanan Islam disegani di dunia.
"Bahkan dengan berbasis kelautan inilah agama Islam berkembang pesat,” ujar Rokhmin Dahuri saat seminar Tokoh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan tema “Multikulturalisme dan Kemaritiman” di kampus Universitas Diponogoro (Undip), Semarang, Senin (26/8/2019).
Rokhmin Dahuri menegaskan saat sebelum era Presiden Gus Dur telah terjadi reorientasi pembangunan dari basis kelautan menjadi daratan.
Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu menyebut salah satu terobosan besar dari Gus Dur saat menjadi presiden adalah mendirikan Departemen Eksplorasi Laut pada 26 Oktober 1999 yang sejak 2005 menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan
"Di bawah kepemimpinan Gus Dur pula APBN untuk pemanfaatan potensi kemaritiman melonjak tajam dari Rp 600 milyar menjadi Rp 77 triliun," katanya.
Baca: SDM Indonesia Unggul di Bidang Kelautan, Perikanan dan Kemaritiman
Tidak hanya mengelola laut, Gus Dur juga mendorong penguatan nelayan-nelayan Indonesia dan ketahanan wilayah lautan Indonesia.
Gus Dur diakui Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP itu berhasil meletakan kembali dasar-dasar pembangunan ekonomi yang selama ini berorientasi darat.
“Beliau menekankan perlunya reoreintasi pembangunan ekonomi dari basis daratan kembali ke basis kelautan, terlebih Indonesia berada di kawasan lautan Hindia-Pasifik yang sangat strategis dalam kancah perekonomian global,” katanya.
Reorientasi pembangunan yang digagas Gus Dur lanjut Rokhmin sekaligus meluruskan sejarah bangsa yang pernah Berjaya di masa lalu sebagai bangsa maritim.