News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

BERITA TERKINI Kontak Senjata di Papua, Dugaan Polri hingga Moeldoko Sebut Ada Provokasi

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - TERKINI Kontak senjata di Papua, Polri duga KKB terlibat hingga Moeldoko sebut ada provokasi.

TERKINI Kontak senjata di Papua, Polri duga KKB terlibat hingga Moeldoko sebut ada provokasi.

TRIBUNNEWS.COM - Berita terkini kontak senjata di Kabupaten Deiyai, Papua, Polri menduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) terlibat.

Tak hanya itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada provokasi.

Unjuk rasa berujung kontak senjata diketahui terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai pada Rabu siang.

Mengutip Kompas.com, koordinator aksi, Yul Toa Motte mengatakan unjuk rasa dilakukan sebagai lanjutan aksi protes terhadap tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Baca: Foto-foto Anggota Polisi jadi Korban Kontak Senjata di Papua

Baca: Jumlah Korban Kontak Senjata di Papua dari Massa dan Aparat Keamanan Versi Polisi

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menyebutkan unjuk rasa dilakukan untuk meminta bupati menandatangani persetujuan referendum.

Akibat kontak senjata di Deiyai, Papua, satu anggota TNI AD, Serda Rikson dari Kodam II Sriwijaya tewas terkena panah dan sabetan perang.

Sementara dua anggota TNI AD lainnya dan tiga anggota Polri mengalami luka-luka.

Dirangkum Tribunnews dari Kompas.com, berikut berita terkini mengenai kontak senjata di Papua:

1. KKB terlibat

Polri memastikan KKB terlibat dalam kontak senjata dengan aparat keamanan yang terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai, Papua pada Rabu.

"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu.

Namun, polisi mengatakan belum dapat mengidentifikasi asal-usul kelompok tersebut.

2. Ada provokasi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini