Menurut informasi yang didapat, kejadian itu terjadi di wilayah Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam video tampak seorang wanita yang mengenakan baju warna ungu sedang berbaring.
Terlihat ibu tersebut sedang menasihati anaknya yang sedang berbaring di sampingnya.
Sang ibu terdengar menasihati anaknya agar tak melawan terhadap orangtuanya.
"Ndase ibumu mok tutuki ki nopo? Iki ndas sing ngetokno awakmu iki ki. Kualat kon," ujar sang ibu.
(Kepala ibumu kamu pukuli kenapa? Ini kepala orang yang telah melahirkanmu ini, kualat kamu)
Namun, tampaknya sang anak tak terima dengan nasihat ibunya tersebut.
Awalnya sang anak lampiaskan kekesalannya dengan lemparkan bantal ke ibunya.
"Meneng o makane," jawab sang anak kesal.
(Diam makanya)
Tak hanya itu, sang anak lantas menghampiri serta menginjak kepala ibunya dan pergi meninggalkannya.
Setelah video tersebut viral di linimasa, Kapolsek Tegalsari, Kompol Rendy memerintahkan anggotanya untuk menginvestigasi.
Alasan Sang Anak Injak Kepala Ibunya
Andri merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara.
Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy mengungkap, alasan Andri berperilaku kasar pada ibunya lantaran emosi tidak diberi uang Rp 10 Ribu.
Rencananya, uang tersebut akan digunakan Andre untuk membeli makan di luar rumah.
"Dia itu cuma pengen makan di luar makan minta uang nggak dikasih," katanya, Kamis (22/8/2019).
Ia mendapat jawaban dari sang ibu yang tengah berbaring lantaran menderita sakit jantung.
Sang ibu tidak bisa memberikan uang yang diminta Andri, karena tidak memiliki uang.
Andri yang memiliki karakter mudah naik pitam, sontak berperilaku kasar pada ibunya.
"Ya dilempar guling kemudian si pelaku berdiri lalu menginjak kepala ibunya hanya sekali," tuturnya.
Rusmini Sempat Menolak Anaknya untuk Diperiksa Polisi
Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy menuturkan, pihaknya memperoleh kabar adanya kasus kekerasan dalam rekaman video itu setelah dikirimi link media sosial, Selasa (20/8/2019).
Setelah dipastikan lokasi kejadian itu berada di kawasan Tegalsari, pihaknya langsung menelusuri kabar informasi tersebut, dan ternyata benar.
Rendy mengungkapkan, saat pihaknya hendak memeriksa anak laki-laki itu ke Mapolsek Tegalsari, sang ibu sempat menolak melakukan penahanan pada sang anak.
"Hari Selasa (20/8/2019) malam saya ajak ke kantor polisi meski ibu dan kakaknya tidak berkenan. Tapi tetap saya ajak untuk keterangan awal, kemudian kakaknya menyusul," ujar Rendy.
Rendy mengatakan, dalam penanganan kasus tersebut pihaknya hanya melakukan mediasi kepada orang-orang yang bersangkutan dalam rekaman video tersebut.
"Dalam kasus ini kami hanya melakukan mediasi," katanya.