“Ribuan massa itu melakukan Waeta di halam Kantor Bupati dan sebagian menyerang mobil TNI,” ujar Kapolda, Rudolf A Rodja.
Massa juga menyerang mobil TNI yang sedang parkir, lalu merampas senjata api.
“Anggota TNI yang menjaga mobil diserang dengan cara diparang dan ditusuk anak panah di bagian kepala hingga meninggal,” terangnya.
Baca: Fakta dan Kronologi Kontak Senjata di Deiyai Papua, Massa Tuntut Referendum, Hingga Korban dari TNI
Dengan senjata rampasan sekitar 10 pucuk, massa kemudian menembaki aparat lain yang menjaga aksi unjuk rasa.
“Massa yang sudah pegang senjata melakukan penembakan ke arah petugas aparat keamanan gabungan TNI dan Polri,” ungkap Kapolda.
Unjuk rasa yang tadinya berjalan damai kemudian berubah jadi brutal.
“Personil yang menjaga unjuk rasa lalu membalas tembakan ke arah massa yg membawa senpi,” jelas Kapolda, Rudolf A Rodja.
Peristiwa itu menimbulkan korban, setidaknya ada 2 orang korban dari massa yang kini telah dievakuasi.
“Sudah di evakuasi ke RS Paniai di Enarotali. Korban dari pihak massa 2 orang bukan 6 orang,”paparnya.
Tiga anggota Polri dan 1 TNI terluka.
“3 anggota kami luka-luka kena panah dan 1 anggota TNI juga luka kena panah,”ucapnya.
Menurut Kapolda, kini situasi malam ini sudah aman dan semua korban audah di evakuasi ke Enarotali ibukota Paniai. (*)