Setiap lebaran pula Misem selalu menanyakan kepada Edi kemana perginya anak-anaknya tersebut.
"Saya selalu menguatkan ibu dan mengatakan jika masih berjodoh pasti mereka akan kembali," tutur Edi.
Sebelumnya Edi mengaku sempat mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto, bahkan juga sempat melapor ke pihak kepolisian.
"Saya mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto," katanya.
Mengetahui anggota keluarganya dibunuh secara sadis oleh keponakannya sendiri, Edi ingin mereka dihukum seberat-beratnya.
Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, temuan tengkorak manusia pertama kali diketahui Rasman (63), warga setempat saat sedang membersihkan kebun dengan mencangkul tanah di belakang rumah Misem, Kamis (22/8/2019).
Namun, saat itu Rasman tidak langsung memberitahukan temuan tersebut kepada orang lain.
Rasman baru menceritakan temuan tersebut kepada Saren (55) yang rumahnya berada di belakang kebun pada Sabtu (24/8/2019).
(Tribunnews.com/tio/TribunJateng)