Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon akan menyiapkan lahan untuk ibu kota provinsi baru bila ditetapkan sebagai ibu kota provinsi baru.
Ini dikatakan Plt Bupati Cirebon, Imron Rosyadi saat ditemui di pelataran Masjid Sumber, Jalan Sunan Drajat, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/9/2019).
Informasi yang berhasil dihimpun, daerah yang dipilih menjadi ibu kota provinsi baru adalah wilayah Kabupaten Cirebon bagian, di antaranya Kecamatan Arjawinangun hingga Gegesik dan beberapa daerah perbatasan dengan Kabupaten Indramayu.
"Ada tanah berapa ratus hektare di wilayah barat. Kami akan bahas di RPJMD kalau itu memang serius lalu akan dikaji ulang," kata Imron
Imron mengatakan, Kabupaten Cirebon adalah wilayah yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, karena letak kabupaten tersebut memiliki akses mudah dijangkau dari kota lain di Jawa Barat.
"Cirebon punya tiga tol untuk akses dan dekat bandara," kata Imron.
Imron mengatakan, wilayah Kabupaten Cirebon minim dari bencana alam, baik longsor atau banjir, berbeda dengan Kota Bandung yang kerap kali dilanda banjir serta sudah padat penduduk.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan, saat ini tengah mengkaji rencana kepindahan ibukota Jawa Barat tiga wilayah pilihan, yakni Segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban), Walini Cikalongwetan, dan Tegalluar Kabupaten Bandung.
Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut sudah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat yang disahkan bersama DPRD Jabar, Rabu (28/8) malam. Pada dasarnya, katanya, Kota Bandung sama dengan Jakarta yang sudah terlalu padat untuk ukuran ibukota.
"Pada dasarnya, secara fisik Kota Bandung juga sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi menjadi pusat pemerintahan karena contohnya, kantor pemerintahan menyebar. Kajian akan dilaksanakan dalam enam bulan ke depan," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Kamis (29/8/2019).
Menurut Emil, masih terpisah-pisahnya kantor pemerintahan Pemprov Jawa Barat di berbagai sudut di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif. Hal ini akhirnya membutuhkan mobilitas tinggi yang juga memakan waktu.
Menurutnya semua kemungkinan terkait perpindahan ibukota provinsi butuh kajian yang memdalam.
Pihaknya akan menilai lokasi yang minim risiko, dari mulai masalah aksesibilitas, tingkat ekonomi, ketersediaan air, dan lain-lain.
Mengenai kepindahan Ibukota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan, Emil mengatakan tidak memnerikan dampak luas bagi Jabar. Yang berpengaruh hanya penyesuaian koordinasi pemerintahan.
"Tinggal mobilitas koordinasi saja, kalau kita ke Jakarta tinggal naik kereta atau mobil, ke Kalimantan pakai pesawat. Pergerakan ekonomi menurut pembacaan analisis, pegawai pemerintah tidak sampai 10 persen," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemkab Cirebon Bakal Siapkan Lahan Bila Cirebon Jadi Ibu Kota Provinsi