Merasa terdesak melunasi utang Rp 10 miliar, AK meminta kepada suaminya untuk menjual aset berupa rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Namun, Pupung Sadili menolak menjual rumahnya yang ditaksir senilai Rp 26 miliar.
Baca: Inilah yang Sebabkan Aulia Kesuma Punya Utang Miliaran hingga Nekat Bunuh Suami Demi Kuasai Harta
Baca: UPDATE Penemuan 4 Kerangka di Banyumas, Misem Ternyata Tahu Anak dan Cucunya Dibunuh Minah
2. Sempat sewa paranormal
Nasriadi mengatakan, sebelum merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya, AK sempat berupaya memakai jasa paranormal.
Langkah tersebut dilakukan dengan harapan pintu hati suaminya bisa terbuka dan bisa menjual rumah.
"Meminta bantuan kepada paranormal tapi gagal. Kemudian saudari AK merencanakan menghabisi (pembunuhan) suami dan anak tirinya, dengan mencari para eksekutor (pembunuh bayaran)," kata Nasriadi, Rabu (28/8/2019).
Baca: Terungkap Skenario Pembunuhan Pupung Sadili, Ajak Suami Berhubungan Intim Lalu Siapkan Obat Tidur
Baca: Setelah Bunuh Pupung Sadili dan Dana, Pembunuh Bayaran Taruh Obat Nyamuk Tujuannya untuk Ini
3. Membayar Rp 500 juta untuk pembunuh bayaran
Pelaku Aulia Kesuma menyewa 4 pembunuh bayaran untuk mengeksekusi suami dan anak tirinya.
Para eksekutor tersebut dibayar Rp 500 juta atau setengah miliar.
"(Bayar) Rp 500 juta," kata AKBP Nasriadi.
Namun, AK ternyata belum membayar lunas para eksekutor, baru seperempat bayaran diberikan kepada 4 eksekutor.
Baca: Beauty Influencer Tasya Farasya Beberkan Alasan Mau Kolaborasi dengan Titi Kamal
Baca: Update Rusuh di Papua Terkini, Ribuan Warga Mengungsi hingga Komunikasi di Jayapura Lumpuh
4. Diberi obat tidur
Nasriadi menyebutkan, sebelum dilakukan pembunuhan itu, tersangka AK telah menyiapkan obat tidur dosis tinggi untuk melumpuhkan kedua korban.
"Tersangka AK ini sudah membeli obat tidur sebanyak satu lempeng artinya sebanyak 10 butir, seharusnya normalnya satu butir ini 10," kata Nasriadi.