Walau begitu, SimpleMan mengaku ada beberapa poin penting yang tidak ia rubah dalam KKN di Desa Penari.
"Beliau akhirnya setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin, dari universitas, desa, bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana. Semua saya set ulang," tutur SimpleMan.
"Meski saya tidak benar-benar mengaburkan semua, karena ada beberapa poin penting yang memang lebih baik tidak diubah. Karena ada hubungannya dengan cerita ini," lanjut dia.
Baca: TERPOPULER: Viral Cerita KKN di Desa Penari, Ini Sederet Faktanya: Raditya Dika pun Ikut Membahas
Baca: VIRAL Kisah KKN di Desa Penari: Hutan Inikah yang Dimaksud dalam Cerita Itu?
Dalam klarifikasinya, SimpleMan mengatakan kisah KKN di Desa Penari tidak murni persis seperti yang diceritakan Mbak Widya.
Di kisah yang ditulis SimpleMan, tokoh utama KKN di Desa Penari hanya enam orang, yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, serta Wahyu.
Namun faktanya adalah ada 14 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN.
SimpleMan juga mengatakan dosen pengawas sebenarnya terlibat.
"Cerita yang saya tulis dengan cerita yang Beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang."
"Sebenarnya, yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang. Tidak hanya 14 orang, bahkan ada dosen pengawasnya juga terlibat," ujar SimpleMan.
SimpleMan memilih untuk mengurangi jumlah tokoh karena tidak ingin kewalahan menuliskan inti cerita serta pesan yang ingin disampaikannya.
Tak hanya jumlah mahasiswa, kisah soal Widya dan Wahyu disuguhi makanan saat motor mereka mogok di hutan juga hanya tambahan.
SimpleMan menyebutkan kejadian tersebut sebenarnya dialami dua teman lelaki Widya, bukan Widya dan Wahyu.
"Itu bukan pengalaman dia, tapi lebih ke pengalaman teman-temannya."
Baca: Banyak yang Menerka Lokasi KKN Desa Penari, Penulis SimpleMan Sebut Ada Tebakan yang Benar
Baca: Konfirmasi Lengkap Penulis Kisah KKN di Desa Penari Soal Lokasi & Sumber Cerita, Ini Pengakuannya
"Jadi pihak narasumber bercerita bahwa pengalaman di hutan ini yang motornya mogok kemudian mendapat bingkisan yang ternyata isinya kepala monyet, itu dialami oleh dua temannya laki-laki," terang dia.