Dicky menjelaskan mereka merupakan pelajar dari dua SMK yang berbeda.
Pelajar A (17) akhirnya tewas setelah terkena bacokan celurit oleh pelajar berinsial J (17).
"Motif sementara, duel ini karena seperti saling menantang ingin menbuktikan keberanian masa muda, remaja, ada semacam pembuktian-pembuktian diri mereka," ujarnya.
Setelah peristiwa duel tersebut, pelajar tersangka J sempat melarikan diri bersama temannya.
Dua tersangka kemudian berhasil ditangkap, yakni tersangka J dan rekannya AM (17) yang turut membantu menyiapkan celurit termasuk menyuruh duel tersebut.
"Dua-duanya (tersangka) sudah kita proses sesuai UU perlindungan anak pasal 80 dan kita junto juga pasal 338 dan 351 KUHP karena para tersangka masih tergolong anak maka perlakuannya pun berbeda dalam penangannnya," ungkap Dicky.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pelajar di Bogor Tewas Duel Satu Lawan Satu Pakai Celurit, Disdik Tak Bisa Berbuat Apapun