Polisi lalu menggabungkan hasil visum dan autopsi terhadap korban.
Dari keterangan yang diberikan adik korban polisi menemukan kecocokan.
Setelah mencoba menutupi perbuatannya, Mardi akhirnya memberikan pengakuan.
Ia mengaku jika pisau yang menancap di dada Eko adalah hasil lemparannya.
"Berdasarkan hasil otopsi serta keterangan dari adik korban, akhirnya ayah korban mengakui semua perbuatannya telah menusuk korban hingga tewas,” kata Timbul saat pengungkapan kasus di Mapolres Palangkaraya, Minggu (1/9/2019).
Kepada polisi Mardi mengaku menyesal dan khilaf atas perbuatannya, dikutip Tribunnews.com dari Facebook Seputar iNews RCTI, Senin (2/9/2019).
"Iya khilaf," ujar Mardi.
"Seumur hidup saya menyesal," tambahnya sambil menunduk.
Sedangkan ia juga menceritakan detik-detik peristiwa terjadi.
Baca: Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi, 19 Korban Dirujuk ke RS Thamrin Purwakarta
Baca: Video Tabrakan Beruntun Tol Cipularang KM 91, Polisi: 21 Kendaraan Rusak, 6 Tewas, dan 8 Luka
Mulanya ia menegaskan bahwa hal ini adalah kekhilafan yang tak disengaja.
Mardi mengaku emosi lantaran korban berebut makanan ringan dengan adiknya.
"Saya bilang ini 'Ko, Ko, kamu ini sudah besar, kok enggak bisa ngasih adiknya'."
"Saya sedang emosi, dan khilaf, saya sambil duduk tak lempar pisaunya," ujar Mardi.
Pisau langsung mengenai dada korban.