Irma menjelaskan, anjing yang diberi nama Sparta itu sudah tiga kali melukai warga.
Baca: Tak Bisa Tidur Karena Takut, Istri Pukul Suami Pakai Kayu hingga Tewas: Daripada Saya Dibunuh Dulu
Baca: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 9 Fakta Kejadian Termasuk Kronologi yang Dilihat Saksi
Sparta pertama kali menyerang kuli bangunan yang sedang bekerja di rumah Bima sekitar satu tahun lalu.
Beberapa bulan kemudian, Sparta dikabarkan kembali menyerang seorang wanita tua hingga luka parah.
"Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan)," ujar Irma.
Setelah kasus pertama, yaitu saat Sparta menyerang kuli bangunan, Sudin KPKP Jakarta Timur pernah mengobservasi Sparta.
Dari hasil observasi, Sparta negatif rabies.
Baca: Wah, Telkomsel Bikin Promo Internet 4GB Cuma Rp 10 di Hari Pelanggan
"Kami pernah observasi, tapi pemiliknya bilang observasi datang saja ke lokasi karena takutnya petugas observasinya yang digigit. Makannya petugas kita yang datang ke lokasi untuk observasi selama dua minggu dan sudah diobservasi, (hasilnya) negatif rabies," ujar Irma.
Pasca tewasnya Yayan, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.
"Setiap anjing menggigit wajib kami observasi, kami diagnosa rabies, tapi harus diobservasi. Waktu observasi Sparta pertama itu negatif rabies. Di rumahnya itu ada beberapa anjing, tapi yang paling galak ya Sparta, pokoknya dia cuma bersahabat sama Bima Aryo," ujar Irma.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie, Nurul Hanna/Kompas.com, Dean Pahrevi)