Namun, di kilometer 91 Cipularang, tiba-tiba ia melihat Dedi dengan dump truck-nya menyalip truk yang ia kemudikan.
"Kami di jalur kiri, tiba-tiba dia nyalip saya ke kanan. Lalu dia menelpon. 'Dek rem saya blong, gimana ini.
Saya kocok-kocok anginnya enggak ada. Nah ini ada lagi' dia bilang gitu.
Saya bilang ya sudah saya minta dia berhenti dulu," kata Subhan.
Akhirnya dia ikut mengambil jalur kanan setelah mendapat telpon tersebut.
Tiba-tiba, selang lima menit, tabrakan itu terjadi.
"Ternyata dia nyalip saya itu karena rem blong. Setelah itu mobil depan saya pada tabrakan semua.
Saya lihat sekilas truk pak Dedi terguling, pasir tumpah semua. Saya juga menabrak mobil di depan saya," kata Subhan.
Saat melihat tabrakan itu, ia berusaha mengerem sekuat tenaga.
Namun apa daya, rem dump truck itu tak mampu menahan laju kendaraannya.
"Akhirnya saya menabrak mobil kecil di depan saya. Karena saya takut makin parah, saya banting truk saya ke kiri dan akhirnya nyangkut di jurang, kaca depan saya pecah semua," kata Subhan.
Tolong Korban Terbakar
Saat tabrakan terjadi, seorang saksi mata, Asep sedang beristirahat.
Baca: Insiden Duel di Warung Sate Padang Menewaskan Andri Gunawan
Baca: Demi Buat Replika Tugu Monas, Warga Kutai Kartanegara Kaltim Rela ke Hutan hingga Libatkan 4 RT
Hari itu, Asep bersama 30 rekannya sesama pekerja PT Jasa Marga, sedang mengerjakan pembuatan lereng di dekat jalan Tol Cipularang.