Pengemudi Fortuner yang Selamat dari Kecelakaan di Tol Cipularang, Suherman : Semua Fasilitas Mobil Berfungsi
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Suherman (53) selamat dari kecelakaan beruntun melibatkan 21 kendaraan di KM 91+200 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin (2/9/2019).
Melansir Tribun Jabar, Suherman menceritakan bahwa ia baru saja pulang dari Tasikmalaya menengok putranya yang mondok di pesantren.
Saat itu, banyak mobil berhenti lantaran ada truk terbalik.
Ia pun ikut berhenti, namun tiba-tiba mobil Fortuner putih yang ia kendarai tertabrak mobil lain dengan keras dari belakang.
Seketika, mobilnya terdorong dan masuk, menyebrang ke jalur arah Jakarta-Bandung.
"Saya langsung banting kanan, melabrak pembatas jalan dari besi dan masuk ke jalur arah Bandung dan mobilnya terjun ke dasar jurang. Saat bangun tiba-tiba mobil saya ada di semak-semak," ujar Suherman di UGD RS MH Thamin, Purwakarta.
Mobilnya ditumpangi berlima bersama istri, anak, orang tua dan saudara perempuannya.
Semuanya selamat, tapi mobilnya ringsek.
Baca: Update Lengkap Mobil yang Terlibat dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, 8 Orang Tewas
Baca: Sederet Artis Pernah Jadi Korban Kecelakaan di Tol Cipularang, Luka hingga Meninggal Saat Hamil Muda
Ia kemudian keluar dari mobil dan menyelamatkan keluarganya.
"Saat sudah keluar, saya kaget tiba-tiba sudah ada di jalur arah Bandung. Alhamdulillah kami tidak ada luka, cuma shock saja," ujar Suherman.
Anaknya, tampak berlarian dan tersenyum.
Mobil yang ia tumpangi termasuk jenis SUV, fasilitas yang ada di dalamnya membuat keluarga ini selamat.
"Saya kan nyetir, di samping istri. Saat tabrakan, air bagnya tiba-tiba keluar. Jadi kepala saya dan istri kena air bag. Kalau yang duduk di belakang paling benjol di kepala saja," ujar dia.
Informasi yang dihimpun, mobil tersebut memang dilengkapi dengan air bag.
Satu airbag tersimpan di kemudi dan satu lagi tersimpan di dashboard.
Mobil ini dijual dengan harga di atas Rp 400 juta.
Baca: Ajaib, Mobil yang Dikendarai Jatuh ke Jurang 20 Meter Dwi Bisa Selamat
Baca: Kecelakaan Tol Cipularang - Dump Truck Hilang Kendali Diduga Sebabkan Tabrakan, Ini Identitas Korban
Cara kerja airbag saat terjadi tabrakan
Memperhatikan keselamatan selama berkendara tentu menjadi sebuah kewajiban bagi pengendara mobil.
Seatbelt atau sabuk keselamatan merupakan fitur standar yang harus ada di semua mobil.
Namun, tahukah jika kantong udara atau airbag juga berfungsi sebagai fitur keselamatan tambahan, yang dapat melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan keras?
Hal ini disebabkan ketika meletup dan mengembang, kantong ini akan melindungi daerah vital seperti kepala, leher, dan dada.
Penasaran dengan cara kerjanya? Begini penjelasannya.
Mengutip Tribun Otomotif, kantong udara muncul dari roda kemudi atau dashboard mobil.
Kantong udara ini tidak akan menghalangi pernapasan penumpang karena material yang digunakan berupa nilon tipis dengan lubang-lubang kecil.
Ketika tabrakan terjadi, sensor mobil yang ditempatkan di bagian depan langsung mengirimkan sinyal dan membuat kawat menjadi panas.
Pemanasan ini menghasilkan sejumlah gas nitrogen yang mengisi airbag dan membuat kantong mengembang.
Setelah kepala pengemudi membentur airbag, nitrogen lantas keluar dan secara perlahan membuat kantong udara mengempis.
Baca: BERITA TERKINI Kecelakaan Tol Cipularang, Kesaksian Korban Selamat hingga Cerita Sopir Dump Truck
Baca: Mengenal TAA, Metode yang Digunakan Kepolisian untuk Analisis Penyebab Kecelakaan Maut Cipularang
Gas nitrogen yang dilepaskan dari airbag juga bukan merupakan gas berbahaya.
Nitrogen adalah gas yang menyumbang 78 persen komposisi udara yang kita hirup setiap harinya.
Begitulah sistem kerja kantong udara di mobil saat melindungi Anda dari benturan keras.
Kronologi kecelakaan
Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di kilometer 92 Tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Diberitakan Kompas.com, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di Kilometer 92.
Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.
Baca: 5 Menit Sebelum Kecelakaan Cipularang, Dedi Sempat Telepon Teman Karena Rem Dump Trucknya Blong
"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.
Kemudian, di belakang dump truck bermuatan tanah ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun.
Empat kendaraan bahkan terbakar.
Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.
"Pasien luka berat tengah diobservasi. Jika pihak rumah sakit mampu menanangi dan alat memadai, akan dirawat di sini. Jika tidak, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," katanya.
Pujiyono menyebutkan, olah TKP akan dilakukan Selasa (3/9/2019).
"Kita teruskan sampai besok untuk olah TKP-nya. Karena kalau malam dipaksakan juga nggak akurat," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi Km 91 yang melibatkan 21 kendaraan.
Akibat kecelakaan itu, 8 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka.
Para korban dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta.
Selain korban tewas, kecelakaan tersebut menyebabkan empat mobil hangus terbakar.
Korban tewas adalah penumpang dari mobil yang terbakar tersebut.
Proses evakuasi bangkai kendaraan sudah hampir beres dilakukan.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
Baca: BERITA TERKINI Kecelakaan Tol Cipularang, Kesaksian Korban Selamat hingga Cerita Sopir Dump Truck
Baca: Mobilnya Ringsek dalam Kecelakaan Tol Cipularang: Saya Pasrah, Mobil Saya Terbang Kaya di Film
Baca: Cerita Supir Truk yang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Ditelepon: Mas Rem Saya Blong
(Tribunnews.com/Sinatrya/TribunJabar/TribunOtomotif)