Ternyata, di depan sudah ramai orang.
Dadang melihat ada penghuni kontrakan yang menangis sehingga ia memutuskan bersama penghuni rumah kontrakan lainnya untuk masuk ke kamar Muhtar Amin.
Kemudian, mereka hendak membuka pintu, namun seperti tertahan sesuatu.
Dadang juga melihat tambang.
Mereka berinisiatif memotong tambang yang tergantung ke kusen tersebut lewat lubang di atas pintu.
Pintu pun akhirnya bisa didobrak.
"Setelah saya lihat, Muhtar Amien sudah terlentang di lantai. Seperti tidak percaya, saya spontan mengatakan "Kamu" sembari melihat Muhtar," kata Dadang.
Baca: Ruben Onsu Mengaku Teror Mistis Berkurang Sejak Betrand Peto Hadir di Rumahnya
Baca: Wiranto: Ada Pihak yang Ingin Papua Kacau Lagi
2. Rajin ke Masjid
Dadangpun menceritakan jika sebelumnya dia sempat bertemu dengan Muhtar Amin.
Meski irit bicara, mahasiswa jurusan micro electronic itu rajin ke masjid.
"Kalau di masjid, salatnya sering di belakang saya," ujar Dadang.
Muhtar tingal di sebuah rumah kontrakan.
Di rumah kontrakan itu, ada lima kamar yang dihuni mahasiswa.
Sementara, satu kamar lagi kerap jadi tempat istirahat pemiliknya yang datang dua kali dalam sepekan.