3. Punya prestasi yang baik
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB Miming Miharja mengaku kaget dan tidak menyangka jika korban bisa melakukan tindakan sejauh itu.
Padahal, korban merupakan salah satu mahasiswa yang memiliki catatan prestasi yang baik.
Di ITB sendiri, korban tercatat sebagai mahasiswa sarjana Teknik Elektro angkatan tahun 2014.
Kemudian Muhtar Amin melanjutkan Pascasarjana Mikro Elektronika pada tahun 2018.
Saat ini korban masih menginjak semester II.
"IPK S2 juga mencapai 3,88 skala 4,0, anaknya pandai dan sangat rajin ya, jadi dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja," ujarnya.
3. Pernah dapat beasiswa ke Turky
Miming juga mengungkapkan jika Muhtar Amin juga pernah meraih juara Olimpiade IPA ketika mengenyam bangku Sekolah Dasar.
Tak hanya itu saat Sekolah Menengah Pertama ia mendapat beasiswa ke Turki.
Baca: Hari Pelanggan Nasional, Pertamina Bagi-bagi Lamborghini dan LinkAja
Baca: Desa Jadi Salah Satu Skala Prioritas Pembangunan di Jabar
4. Sempat mengeluh di Blog
Meski begitu, pihaknya tidak mengetahui persis bagaimana lingkungan pergaulan korban.
Namun dari blog pribadinya terdapat beberapa keluhan korban.
"Dari blognya terindikasi ada beberapa keluhan-keluhan tapi yang wajar seperti biasa, tidak ada yang menduga bisa bertindak sejauh itu," kata Miming.