Polisi juga tak menemukan adanya kekerasan fisik dalam tubuh korban.
Jasad Muhtar Amin langsung dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Muhtar Amin merupakan mahasiswa S2 jurusan Mikro Elektronik dan berasal dari Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca: Pengakuan Aulia Kesuma Ungkap Asal Usul Pernikahan, Utang Rp 10 Miliar, Hingga Inspirasi Pembunuhan
Baca: TERKINI Video Asusila Selebgram Banjarmasin: Pemeran Tak Terjerat Hukum hingga Wali Kota Prihatin
Semasa hidup, Muhtar Amin dikenal sebagai sosok yang punya prestasi baik.
Menurut penuturan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Miming Raharja, yang dikutip dari Tribun Jabar, korban memiliki IPK nyaris sempurna.
Miming menyebut, Muhtar adalah sosok mahasiswa yang rajin dan pandai.
Ia juga salut karena Muhtar hampir mendapat nilai A di seluruh mata kuliah.
"IPK S2 almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. luar biasa itu IPK-nya, A semua hampir 4.0," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (4/9/2019).
Bahkan sejak kecil, Muhtar Amin juga dikenal cerdas.
Miming mengatakan, Muhtar pernah menjadi juara olimpiade IPA.
Ia juga pernah mendapat beasiswa ke Turki.
Lebih lanjut, Miming menyebut, Muhtar AMin juga sempat menulis keluhan wajar di dalam blognya.
Sementara dari soal pergaulan, Muhtar juga dikenal memiliki banyak teman.
"Dari blognya terindikasi ada beberapa keluhan-keluhan tapi yang wajar seperti biasa, tidak ada yang menduga bisa bertindak sejauh itu," katanya.
"Dia punya cukup banyak sahabat dan kalau saya dengar dari teman-temannya ya kaget, tidak menyangka kejadian seperti ini," dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jabar/Widia Lestari, Fidya Alifa Puspafirdausi, Kompas.com/Agie Permadi)