"Tadi kita suntik, lalu suntikannya kurang lebih 10 menit baru bereaksi. Sempat melawan juga waktu kita mau menyuntiknya," ucap seorang petugas.
Setelah efek suntikan bius itu bekerja, petugas lalu menggotong bule yang sudah lemas tersebut, dengan kondisi tangan dan kakinya diikat untuk naik ke dalam ambulans.
Didampingi staf Konjen, petugas kemudian membawa si bule ke RSUP Sanglah untuk penanganan selanjutnya.
Awak media pun sempat mendapatkan larangan mengambil gambar di lokasi oleh pihakKonjen Swiss.
Kehilangan Paspor
Sementara itu Kapolsek Denpasar Timur AKP Nyoman Karang membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Iya benar di Kantor Konsulat Switzerland (Swiss) Jalan Ganetri No. 9 D telah terjadi orang mengamuk. Dia warga negara asing Switzerland atas nama Peter Hugo (68)," kata Nyoman.
Baca: Wali Kota Risma Serahkan Kasus Teror Lempar Ular di Asrama Mahasiswa Papua kepada Polisi
"Seminggu yang lalu pelaku datang ke konsulat untuk melaporkan kehilangan paspor. Kemudian konsulat menyarankan kepada pelaku untuk melaporkan atau berangkat ke Jakarta guna berkoordinasi lebih lanjut terkait proses kepengurusan paspor baru di Kedubes Swiss di Jakarta," jelas Nyoman Karang.
Nyoman Karang menambahkan, beberapa hari yang lalu dari kantor Kedubes Swiss di Jakarta menghubungi saksi lewat telepon bahwa pelaku sudah ada di Jakarta dan diberitahu bahwa pengurusan/proses pembuatan paspor baru butuh waktu dan itu sudah sesuai prosedur.
Akan tetapi pelaku tidak sabar dan sempat ribut.
Dari keterangan Staf Kedutaan Swiss Ulrike Kelle, kata Nyoman Karang, dua hari yang lalu istri pelaku juga datang ke kantor.
Sang istri mengatakan bahwa paspor pelaku sebetulnya masih ada di rumah di Buleleng. Disebutkan oleh si istri bahwa pelaku sedang mengalami depresi atau tekanan jiwa.
Pada Kamis siang kemarin, Peter Hugo kembali datang ke kantor Konjen Swiss dan kini dia mengeluh tidak punya uang untuk pengurusan paspor.
Konsulat menyarankan untuk sabar dan tenang serta akan memberikan solusi agar bisa diselesaikan permasalahan ini.
Baca: Peringatan Keras Hotman Paris Soal Advokat Berijazah Palsu, Rival Andar & Farhat: Sangat Memalukan
Tiba-tiba pelaku langsung ke luar dengan alasan mencari makan.
Selang beberapa menit pelaku datang dan masuk ke ruangan minta kopi kepada salah satu staf konsulat yang pada saat itu sedang duduk dekat pelaku.
Tiba-tiba pelaku menyiramkan kopi ke saksi di bagian kepala saksi serta mendorongnya.
Kemudian saksi berusaha ke luar ruangan untuk menyelamatkan diri, tetapi pelaku mengejar saksi hingga ke luar.
Kemudian pelaku masuk lagi ke dalam kantor dengan melempari lonceng di dalam kantor hingga lonceng pecah dan mengenai almari arsip.
Pelaku juga mengobrak-abrik barang-barang yang ada di ruang staf.
Saksi akhirnya menghubungi staf Konjen lainnya, yang saat itu sedang berada di luar kantor.
Keterangan dari staf Konjen, Gerhard L Nutz, waktu itu dia dihubungi oleh staf konsulat lainnya bahwa ada orang ribut ribut. Kemudian Gerhard saksi langsung datang ke lokasi.
Sesampainya di sana dan masuk ke dalam kantor, Gerhard membujuk pelaku agar tidak mengamuk lagi.
Akan tetapi, pelaku langsung secara spontan memukul wajah saksi.
Warga yang berada di luar melihat kejadian tersebut, dan langsung masuk ke dalam untuk mengamankan pelaku.
Pelaku berhasil diamankan dengan bantuan petugas, dengan tangannya diikat.
"Diduga pelaku mengalami depresi. Untuk sementara kerusakan material hanya pot bunga dan tempat sembahyang (Plangkiran), sedangkan barang-barang lainnya masih dalam keadaan utuh," kata AKP Nyoman Karang.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Bule Belanda Ngamuk di Candidasa, Dipicu Masalah Ini Sampai Bikin Resah Penghuni Hotel