Tetapi semenjak rajin bersepeda, pola hidupnya berubah.
Saat di perjalanan, ia terpacu untuk istirahat lebih awal.
Maksimal pukul 20.00 Wib, ia menyudahi perjalanannya untuk istirahat.
Pasalnya, ia harus menyimpan energi untuk melanjutkan perjalanan sepagi mungkin. Kebiasaan itu tertanam hingga berdampak positif bagi kesehatan tubuhnya.
Selain ke Purbalingga, ia beberapa kali bepergian ke luar daerah hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mengayuh sepeda tua.
"Pengalaman bisa nambah teman dari berbagai daerah dan latar belakang. Bisa lihat langsung wujud kebinekaan di negeri ini," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Hamzad Ngonthel dari Malang ke Purbalingga Demi Kunjungi Tempat Lahir Jenderal Soedirman, https://jateng.tribunnews.com/2019/09/11/kisah-hamzad-ngonthel-dari-malang-ke-purbalingga-demi-kunjungi-tempat-lahir-jenderal-soedirman?page=all.