Ia menjelaskan berbagai sesajen yang disiapkan adalah wujud dari permohonan berkah.
"Persiapannya cukup singkat hanya satu minggu karena sudah terbiasa dengan adat dan tradisi sehingga hanya membutuhkan tambahan-tambahan," katanya.
Hertriasning memaparkan, bahwa di setiap lokasi sesajen akan berbeda-beda sesuai dengan adat tradisi yang dipercaya untuk menggeser situs.
Pihaknya juga berpedoman dengan buku-buku yang berisi persyaratan apa saja yang disediakan.
"Semua tempat memiliki ciri khas masing masing sesuai dengan kearifan lokal masing-masing," pungkasnya. (Tribunjogja.com | Wisang Seto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Detik-detik Pemindahan Watu Temanten di Gunung Kidul yang Sempat Tak Mempan Dibongkar Mesin, https://jogja.tribunnews.com/2019/09/13/detik-detik-pemindahan-watu-temanten-di-gunung-kidul-yang-sempat-tak-mempan-dibongkar-mesin?page=all.