Laporan Wartawan Surya Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Sebanyak 94 santriwati di sebuah pondok pesantren putri di wilayah Nglegok, Kabupaten Blitar, diduga keracunan massal.
Bahkan sebanyak 23 santriwati masih menjalani rawat inap di Puskesmas Nglegok, Sabtu (14/9/2019).
"Total yang mengalami gejala itu ada 94 anak, tapi yang dirawat inap di Puskesmas ada 23 anak," kata Kepala Puskesmas Nglegok, Yudia Supradini.
Yudia mengatakan, Sabtu pagi tim medis dari Puskesmas sempat datang ke lokasi pondok pesantren untuk memeriksa kondisi sejumlah santriwati yang mengalami gejala sakit perut, muntah dan pusing.
"Setelah kami periksa, yang kondisinya masih parah kami bawa ke Puskesmas untuk menjalani rawat inap," ujarnya.
Baca: Ratusan Orang Keracunan Setelah Selamatan Dua Meninggal, Tuan Rumah Ikut Jadi Korban
Yudia menjelaskan sebelum mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing, para santriwati itu selesai menyantap bakso, Jumat (13/9/2019) malam.
"Kalau dugaan keracunan kami belum bisa memastikan. Tapi segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk mengarah ke hal itu (dugaan keracunan)," ujarnya.
Untuk itu, kata Yudia, tim dari Puskesmas membawa sampel pentol bakso dari pondok pesantren.
Puskemas akan menguji laboratorium sampel pentol bakso itu.
"Kami sudah membawa pentol bakso untuk diuji laboratorium," katanya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Puluhan Santriwati di Nglegok Blitar Diduga Keracunan Massal, 23 Anak Masih Dirawat di Puskesmas