Cacih bercerita, sang suami membeli kopi tersebut di toko jamu pinggir jalan sepulang bekerja.
"Itu juga disuruh temannya, kata temannya kalau sakit badan belinya kopi penambah stamina saja buat meringankan badan biar tidak sakit-sakitan," ujar Cacih.
Padahal, lanjut Cacih, Didi sendiri belum pernah mencoba meminum kopi kesehatan penambah stamina tersebut.
Didi meminum kopi tersebut sekitar pukul 19.00 WIB, namun setengah jam kemudian badannya justru merasa tidak enak.
"Jam 19.00 WIB bikin, 19.30 WIB terasa badan lemas, kepala, pusing, mau muntah juga," ujar Cacih.
Puncaknya, tak lama setelah itu, Didi lemas hingga tak bisa berjalan dan bibir seperti terkena stroke ringan.
Didi pun dilarikan ke RSUD Kabupaten Sumedang malam itu juga. Kini Didi masih dalam perawatan intensif di RSUD Kabupaten Sumedang.
Ada pula korban yang seperti keracunan setelah meminum kopi penambah stamina tersebut. Seperti yang dialami Marya, warga Guntur Mekar, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, pada Selasa pagi (17/9/2019).
Ditemui Tribun Jabar di RSUD Kabupaten Sumedang, Tita (50), istri Marya, menceritakan sakit yang menimpa suaminya.
Tita mengatakan, Marya menjadi seperti terserang stroke ringan setelah meminum kopi kesehatan sepulang kerja.
"Padahal awalnya tidak apa-apa, malamnya terasa sehabis minum kopi itu," ujar Tita.
Tita mengatakan, pada Senin (16/9/2019) malam seusai pulang bekerja, Marya meminum kopi bermerek Kopi Jantan.
Marya tidak pernah terlihat meminum kopi merek tersebut dan biasa meminum kopi yang banyak dijual di warung.
"Tidak tahu beli dari mana, dari kantong bapak, tidak tahu dari mana," ujar Tita.
Usai meminum kopi tersebut, beberapa jam kemudian, Marya mengeluh pusing dan kaki menjadi lemas.
Bahkan pada saat bangun tidur waktu subuh, Marya hampir jatuh karena kakinya merasa lemas.
"Saya tanya, 'bapa naha nyarios janten kitu?' (kenapa berbicaranya jadi begitu?), beda begitu, lidahnya kaku," ujar Tita.
Akhirnya Marya pun dibawa pihak keluarga ke RSUD Kabupaten Sumedang karena khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa.
Kini Marya masih dalam perawatan intensif di RSUD Kabupaten Sumedang.
Tanggapan RSUD Sumedang
Sementara itu, Humas RSUD Sumedang Iman Budiman tidak berkomentar banyak terkait masuknya belasan korban diduga akibat keracunan pasca-minum kopi penambah stamina tersebut.
"Jumlahnya belasan, sebagian sudah pulang. (Korban) sudah datang dari beberapa hari lalu," ujarnya di IGD RSUD Sumedang.
Data yang dihimpun Kompas.com di IGD RSUD Sumedang, sedikitnya ada 10 warga yang hingga Selasa malam masih dirawat.
Kesepuluh warga itu yakni, Ricky Ruhuana (34), warga Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara; Pipik Sopyan (45), warga Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara; Yadi Taryadi (38), warga Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara.
Kemudian, Imam Hilman (45), warga Dusun Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara; Suparman Hadi Herma (57), warga Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara.
Korban lainnya, Yaya (47), warga Desa Licin, Kecamatan Cimalaka; Reddy Suryadipraja (51), warga Kelurahan Regol wetan, Kecamatan Sumedang Selatan.
Didi (58), warga Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan; Yanto Alanwari (24), warga Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka; dan Marya (70), warga Dusun Gunturmekar, Kecamatan Tanjungkerta. (Kompas.com/Aam Aminullah); (TribunJabar.id/Seli Andina)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tersohor sebagai Kopi Perkasa yang Berkhasiat, Kopi Cleng Masuk Daftar Kopi Berbahaya Bercampur Obat, https://jabar.tribunnews.com/2019/09/18/tersohor-sebagai-kopi-perkasa-yang-berkhasiat-kopi-cleng-masuk-daftar-kopi-berbahaya-bercampur-obat?page=all.