Pantauan Serambinews.com di Lhokseumawe, secara kasat mata, kondisi kabut asap semakin parah dari hari-hari sebelumnya.
Namun sejauh ini belum mengganggu aktivitas masyarakat.
Kabut asap mulai melanda Aceh Utara dan sekitarnya sejak Rabu (18/9/2019).
Akibatnya, aktivitas di Bandara Malikusalaeh sempat terganggu hingga Kamis (19/9/2019).
Pada Jumat (20/9/2019), paparan kabut asap mulai berkurang.
Bahkan pada Sabtu (21/9/2019) kabut asap tidak terpantau lagi di Aceh Utara dan sekitarnya.
Namun pada Minggu (22/9/2019), kabut asap kembali melanda Aceh Utara dan sekitarnya, dengan jarak pandang saat itu masih berkisar 4,7 kilometer.
Baca: Densus 88 Tangkap 9 Terduga Teroris di Tambun dan Cilincing, Pagi Tadi
Dan saat ini kondisinya semakin parah.
Sampai Filipina
Kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia yang dibawa angin musim hujan, kini mulai menyelubungi beberapa daerah di Filipina dan menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan penerbangan dan kemungkinan risikonya bagi kesehatan, kata seorang pejabat, Jumat (20/9/2019).
Landrico Dalida Jr., deputi administrator Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration, mengatakan, kabut asap tipis hingga sedang menyelubungi Kota Zamboanga, Filipina Selatan, kota-kota Cebu dan Dumaguete di bagian tengah serta Palawan, provinsi di bagian barat.
Pihak berwenang mengukuhkan bahwa daerah-daerah lain juga mungkin terimbas kabut asap tersebut.
Jika daya pandangan terkena dampaknya, para pejabat bandara dan maskapai mungkin membatalkan penerbangan karena khawatir akan masalah keselamatan.
Dalida menganjurkan warga mengenakan masker jika kondisi kabut memburuk.
Baca: Mengenal Peristiwa Gejayan yang Pertama Kali Terjadi di Tahun 1998, Aksi Lengserkan Orde Baru