Laporan Wartawan Tribun Bali I Wayan Eri Gunarta
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – I Wayan Nasta (58), warga Banjar Kelurahan Abianbase, Gianyar ini disebut petugas Dinas Satpol PP Gianyar yang paling fenomenal.
Pria dikenal sebagai penakluk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Seberingas apapun penderita gangguan jiwa tersebut, di tangan Nasta akan jadi penurut, sehingga dengan mudah dibawa berobat ke RSJ Bali di Bangli.
Yang membuat resah rekan-rekannya di Satpol PP Gianyar, Nasta tiga bulan lagi pensiun.
Nasta mengatakan, pihaknya akan tetap membantu Satpol PP Gianyar meskipun dirinya sudah tidak lagi menjadi bagian Satpol PP.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Senin (23/9/2019), Nasta sudah bertugas di Satpol PP Gianyar sejak tahun 1983, saat kesatuan tersebut bernama Tibung.
Baca: Spanduk Bergambar Gibran Rakabuming Raka Ikut Dicopot Satpol PP Lantaran Tak Berizin
Hingga saat ini, sudah ratusan ODGJ yang telah berhasil dibawanya ke RSJ Bali.
Sebagai satu-satunya orang yang bisa menaklukan ODGJ di Gianyar, Nasta terkadang tidak memiliki jam kerja.
Bahkan ia rela harus bekerja pukul 00.00 Wita, ketika ada ODGJ yang meresahkan masyarakat.
Ditemui saat duduk-duduk di Sekretariat DPRD Gianyar, I Wayan Nasta menceritakan berbagai pengalaman uniknya dalam menaklukan ODGJ.
Pengalaman unik sekaligus megerikan, terjadi sekitar tahun 1990an.
Saat itu pihaknya mendapatkan laporan dari warga di Sukawati, bahwa ada seorang warga yang stres karena keinginannya menjadi jro mangku tak tercapai.
Baca: Dikabarkan Jadi Calon Menhan/Kabin, Suhendra: Negara Besar Butuh Orang Gila yang Waras
Dalam kesehariannya, warga yang menderita gangguan jiwa tersebut mengamuk membawa parang dan keris, sehingga tak ada yang berani mendekati.
Bahkan keluarganya pun memilih untuk mengungsi.
“Saat saya ke sana, orangnya lagi buat air panas, membawa parang dan keris. Saya dekati, justru saya dibuatkan kopi dan saya ajak ngobrol. Tiba-tiba datang polisi mau mengajaknya ke (RSJ) Bangli, polisi langsung dikejar sampai lari terbirit-birit. Lalu saya jinakkan lagi, ajak bersalaman, lalu orang itu tidur. Dibawa lah ke Bangli,” ujar pria berkepala plontos itu.
Menurut Nasta, penyebab orang mengalami gangguan jiwa karena berbagai faktor, mulai dari karena ilmu hitam, faktor keturunan dan stres.
Baca: Bisnis Baru Jepang, Mengirimkan Cowok Ganteng Buat Bikin Nangis Seseorang Melepas Stress
ODGJ yang disebabkan faktor stres, kata dia, cenderung mengamuk dan membawa senjata tajam.
“Karena cita-citanya tak tercapai, dia stres lalu gila. Yang stres ini paling sulit, karena ngamuk dan bawa senjata. Astungkara, selama ini saya tidak pernah kenapa-kenapa,” ujarnya.
Nasta menegaskan, dirinya selama ini tidak memakai jimat atau hal mistis lain untuk bisa menaklukan ODGJ.
“Saya percaya diri saja, sambil menyerahkan diri pada Tuhan. Caranya itu sebetulnya mudah, kita ajak ngomong baik-baik, bikin mereka nyaman,” ujarnya.
Baca: Mantan Anggota Dewan di Gianyar Disidak Terkait Brosur Ajakan Pelatihan Magang ke Jepang
Nasta mengatakan, tiga bulan lagi dirinya akan pensiun.
Namun ia akan tetap membantu Satpol PP Gianyar, jika masih dibutuhkan.
“Sebetulnya saya belum mau pensiun, kasihan teman-teman. Sampai saat ini belum ada yang mewarisi keahlian saya. Kalau memang saya masih dibutuhkan, saya siap membantu kapanpun,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Satpol PP Gianyar Kini Tengah Cemas Karena Nasta Si Penakluk Penderita Gangguan Jiwa Akan Pensiun