VIDEO: Pendulangan Emas Tradisional di Sungai Batang Tembesi Sarolangun, Sehari Kantongi Rp 500 Ribu
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Harga komoditi karet yang semakin menurun membuat sebagian warga Sarolangun harus memutar otak agar bisa mencukupi kebutuhan.
Pagi-pagi, terlebih dahulu mereka masuk ke bibir sungai hingga tengah sungai.
Berbekal sekop dan benjana (wajan) untuk melakukan proses demi proses pendulangan.
Tak ada rasa kecewa ketika mereka melakukan aktifitas itu.
Mereka pantang pulang sebelum mendapatkan butiran emas.
Terlihat juga puluhan tancapan kayu yang menandakan bahwa lokasi itu ada pemiliknya.
Baca: Petani Karet di Sarolangun Terpaksa Berendam 10 Jam di Sungai Demi Butiran Emas
Baca: Video: Dua Mahasiswa Luka dalam Aksi di Kantor Gubernur Jambi
Baca: 64 Bacalon Kades di Tanjab Barat Mengikuti Seleksi untuk Pilkades Serentak 2019
Baca: Dampak Kabut Asap, Warga Muarojambi Diserang Batuk, Sesak Napas hingga Diare
Salah seorang pendulang emas, Yusnaini mengaku jika sehari memang tidak menentu mendapatkan emas hasil pendulangan.
Hasil berupa butiran emas itu terkadang ia dapatkan satu gram dalam satu hari, mulai pukul 07.00 WIB sampai sore hari pukul 17.00 WIB.
Satu gram emas yang masih dalam butiran itu ia jual dengan harga 500 ribu lebih. Hal ini karena ia belum mempunyai alat untuk pemadatan emas.
"Jualnyo kayak gini lah (serbuk) satu gram 500 ribu lebih, kadang kurang dari satu gram," ujarnya Yusnaini, Rabu (25/9).