Selain itu, puluhan mahasiswa juga ikut dilarikan ke rumah sakit karena pingsan dan sesak nafas akibat tembakan gas air mata.
Para mahasiswa dilarikan dengan menggunakan mobil PMI yang telah siaga di lokasi demo sejak pagi.
"Mereka dilarikan ke IGD RSU Cut Nyak Dhien," kata seorang anggota PMI.
Akibat kerusuhan itu, kaca mobil polisi juga ikut pecah, termasuk pintu toko warga setempat yang berada di sekitar lokasi.
Baca: Banyak Korban Luka Saat Unjuk Rasa, PSHI Minta Kapolri Tegas ke Bawahannya
Para pedagang memilih menutup toko-tokonya, termasuk juga SPBU Kuta Padang yang lokasinya tak jauh dari lokasi.
Kericuhan berlangsung hingga siang.
Para anggota dewan akhirnya keluar dengan ditemani Danrem 012/TU Kolonel Inf Aswardi, Dandim Letkol Nurul Diyanto, dan Kapolres Aceh Barat AKBP Raden Bobby Aria Prakasa.
Para mahasiswa kemudian mengumpulkan semua anggota DPRK, termasuk di dalamnya Said Rizky Saifan yang terluka di kepala.
Mereka meminta semua anggota DPRK meneken semua yang menjadi tuntutan mahasiwa.
Ketua sementara DPRK, Samsi Barmi, menyampaikan bahwa DPRK sepakat dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa.
Baca: Tidak Gengsi, Cut Meyriska Akui Dirinya Pernah Cemburu Lihat Roger Danuarta Dekat dengan 2 Artis
"Namun sejumlah anggota dewan sedang berhalangan dan dinas, sehingga tidak semua hadir," katanya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa turut memasangkan almamater kampus mereka kepada wakil rakyat.
Aksi di Bundaran Simpang Lima
Aksi solidaritas penolakan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) juga berlangsung di Banda Aceh.