News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tukang Bersih-bersih Toilet Jadi Tulangpunggung Keluarga, Pakai Kursi Roda Punguti Kaleng

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Tukang Bersih-bersih Toilet, Jalan Pakai Kursi Roda 4 Km Punguti Kaleng Demi Biaya Obat Ibunya

TRIBUNJOGJA.COM - Nama Muhammad Helmi Firdaus Ahmad Halid belakangan santer dikabarkan oleh media Malaysia.

Hal itu karena semangat hidup pemuda 22 tahun ini sangatlah tinggi meski terlahir dengan hidrosefalus sedari kecil.

Bahkan, dirinya juga harus memikul tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.

Melansir dari Berita Harian, ibunya diketahui sudah tidak bisa bekerja karena komplikasi penyakit liver yang diderita.

Sedangkan kakak laki-lakinya sendiri diketahui mengidap autisme.

Alhasil, Helmi pun harus bekerja lebih keras untuk membiayai kebutuhan sehari-hari serta membeli obat ibunya.

"Sejak ibuku didiagnosa terkena penyakit komplikasi hati, aku memutuskan untuk kerja lebih keras karena setiap bulan ibuku harus kontrol ke rumah sakit," kata Helmi.

Setiap pagi, Helmi rela berangkat lebih awal ke tempatnya bekerja sebagai tukang bersih-bersih toilet di Stasiun Bandar Kinrara agar bisa memulung terlebih dahulu.

Helmi mengayuh kursi rodanya setiap jam 5 pagi sejauh 4 kilometer ke tempat kerjanya bersih-bersih toilet sembari memulung kaleng dan besi tua di sepanjang jalan.

"Aku mulungin kaleng dan besi tua di sepanjang jalan menuju tempat kerja. Kalau udah terkumpul banyak baru aku jual ke pengepul," tutur Helmi.

Sebenarnya dia pernah berangkat lebih awal yakni tiap jam 4 pagi, namun semenjak kejadian perampokan dia mengaku tidak berani lagi untuk pergi sepagi itu.

"Aku biasanya berangkat lebih pagi sekitar jam 4, tapi setelah kejadian aku dirampok dan dipukuli, aku jadi takut untuk pergi sepagi itu. Karena gara-gara itu, kursi rodaku rusak dan aku harus membeli yang baru," tuturnya.

Ia mengaku terpaksa memulung karena gaji sebesar Rp 1,3 juta sebagai tukang bersih-bersih toilet tidaklah cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli obat ibunya.

Bahkan ia mengaku tak jarang makan sekali sehari atau bahkan hanya minum air putih saja untuk menghemat pengeluaran.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini