Kabar Duka Datang dari Legenda Kuliner di Kota Solo, Haji Slamet Raharjo Pemilik Bebek Goreng
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari legenda kuliner di Kota Solo, Slamet Raharjo pemilik Bebek H. Slamet meninggal dunia dalam usia 70 tahun.
Hal ini disampaikan oleh official account Bebek Goreng H. Slamet (Asli) melalui InstaStory @bebekslamet_percetakan pada Senin (30/9/2019).
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Bapak H. Slamet Raharjo #bebekgorenghajislamet," tulis akun @bebekslamet_percetakan.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, Slamet Raharjo meninggal di Rumah Sakit Griya Sakit Kasih Ibu dikarenakan sakit.
"Iya benar Bapak H. Slamet meninggal di usia 70 Tahun. Di rumah Sakit Griya Sakit Kasih Ibu, bapak sakitnya organ dalam," ungkap admin @bebekslamet_percetakan yang bernama Zuzuk Viandhi saat dihubungi Tribunnews melalui Direct Message (DM) Instagram pada Senin (30/9/2019).
Zuzuk pun mengatakan bahwa H. Slamet semalam sudah masuk ruang ICU dan tim dari manajemen Bebek Slamet melakukan doa bersama.
Namun pada keesokan harinya (hari ini) Slamet Raharjo meninggal dunia.
"Semalem baru masuk ruang icu dan tim dri manajemen bebek slamet berdoa bersama paginya di kabarin sudah meninggal," tambah Zuzuk.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga memohon doa semoga Slamet Raharjo meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
"Mohon doanya semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan ketabahan," mohon Zuzuk.
Hal senada juga disampaikan akun Instagram @kabarsolo melalui unggahan di akun Instagram Senin (30/9/2019).
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah meninggal dunia legenda kuliner di kota Solo.. Bp.H. Slamet Raharjo, owner bebek pak slamet, semoga husnul khotimah," tulis Kabar Solo.
Dalam foto yang diunggah akun tersebut menginformasikan berita duka cita.
"Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak H. Slamet Raharja dalam usia 70 tahun pada hari Senin (30/9/2019) pukul 04:20 WIB di Griya Sakit Kasih Ibu karena sakit."
"Jenazah akan dimakamkan pada hari Senin (30/9/2019) pukul 13.00 WIB di Makam Keluarga Hastana Kendal, Kartasura."
"Saat ini, jenazah tengah disemayamkan di Sedahromo Lor RT 01/ RW 07 Kartasura, Sukoharjo Jawa Tengah," tulis admin Kabar Solo.
Unggahan Kabar Solo lantas mendapatkan komentar beragam dari warganet.
Tak sedikit warganet yang turut berduka cita dan mendoakan Slamet Raharjo.
@risolmamae_solo : "ikut berduka cita semoga Husnul khotimah."
@anisfit19 : "Pdhl semalem habis pengajian rutin di rumahe pak slamet, tp pak slametnya gk kelihatan ada dipengajian."
@benyrizalindrajaya : "Innalillahi wa innailaihi raji’uun ....Semoga almarhum husnul khotimah...Aamiin."
@intanagustinovi : "Innalillahi wa innailaihi raajiun, bebek yang ga pernah bikin aku move on ke lain bebek."
Baca: Elvy Sukaesih Kabarkan Berita Duka, Pedangdut Ida Laila Pelantun Sepiring Berdua Meninggal Dunia
Baca: 5 Tempat Nongkrong Instagramable di Solo untuk Liburan Akhir Pekan
Baca: Demonstrasi Mahasiswa Hari Ini 30 September: Gejayan Memanggil Jilid II, Jakarta hingga Solo
Ganjar Pranowo review kuliner Bebek H. Slamet
Kenikmatan dan ciri khas Bebek H. Slamet bukan saja dirasakan kalangan umum, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah pun turut merasakan kelezatan dari olahan bebek ini.
Hal ini diketahui dari unggahan vlog di akun YouTube Ganjar Pranowo yang diunggah pada Sabtu (6/4/2019).
Kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Sedahromo Lor, Sukoharjo disambut bahagia oleh Slamet Raharja dan keluarga bulan April 2019 lalu.
"Kamu pasti pernah makan di bebek Pak Slamet yang ada di seluruh Indonesia, saya juga suka bebek," kata Ganjar mengawalinya.
"Nah ini bebeknya (sambil menunjukkan hidangan bebek) terus ada, nah ini yang paling menarik, ini bebek remuk, agak sadis ya sebenarnya bebek diremuk tapi sebenarnya ini yang paling enak yang khas adalah sambelnya," review Ganjar.
"Sambelnya ini bukan sambel pedas tapi ngampleng, terus lalapan yang menarik adalah godong kates (daun pepaya) bisa membersihkan perut dan kalau kamu bandingkan dengan yang lain ini adalah tempat Pak Slamet yang sebenarnya," tambahnya.
"Ini yang pertama kali," ungkap putra Slamet Raharjo.
"Pak Slamet tinggalnya disini, ternyata aslinya disini?" tanya Ganjar.
Lokasi asli Bebek Goreng H. Slamet ini berada di kampung Sedahromo Lor RT 01 RW 07 Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
"Nah satu lagi yang menarik dari bebek Pak Slamet itu minumnya, ini ada beras kencur, ada kunir asem, minum jamu," tutur Gubernur Jawa Tengah ini.
"Ternyata hari ini saya ketemu siapakah Pak Slamet itu, nah beliau ini Pak Slametnya, ternyata beliau ini jagoan bikin bebek," ungkap Ganjar sambil mengenalkan Slamet Raharjo.
"Pak, bebeknya bisa empu begitu dulu sejarahnya bagaimana?" tanya Ganjar kembali.
"Sejarahnya diobori, ya air dan api, dimasak jadi mendidih, matang lalu diungkep selama tiga jam, direbus terus direndam semalaman" tutur Slamet pada waktu itu.
Selain mengungkap dari memasak bebek yang khas, Slamet Raharjo juga membeberkan ide membuat sambal yang pedas itu.
"Anda kok punya ide sambalnya kalau pedas ya tidak, ngampleng itu,"tanya Ganjar.
"Kolaborasi sama ibunya, ibunya yang jago membuat sambal," ungkap Slamet.
"Dulu belajar, coba-coba terus anak-anak pada cocok," celetuk istri Slamet Raharjo.
Filosofinya korek itu dari jaman susah, jadi ngorek-ngorek sampai habis
"Ternyata ada sejarah sambal korek, kenapa korek, dulu dikorek-korek sampai habis ngirit gitu," canda Ganjar.
"Keduanya asli sini, inilah beliau Pak SLamet dan Bu Slamet," tutup Ganjar sambil mengenalkan keduanya.
Kini sang legenda kuliner telah tiada, namun resep dan karyanya akan diteruskan oleh generasinya. Selamat jalan Pak Slamet Raharjo.
(Tribunnews.com/Sinatrya)