Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Satria (40), nama ibu dua anak asal Padang yang berhasil selamat dari kerusuhan di Wamena, Papua.
Satria kini masih bertahan di Posko Pengungsian Wamena di kawasan Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dia mengaku bahwa dirinya beserta kedua anak dan suami, berhasil melarikan diri sebelum massa membakar ruko warung kelontong sekaligus rumah yang ditinggali keluarganya di Wamena.
"Barang-barang kita tinggal. Selamatkan nyawa saja dulu, sama anak-anak, suami," kata Satria kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (2/10/2019).
Baca: Berjanji Kerja Serius, Anggota DPR Termuda Hillary Brigita Lasut Bikin Vlog Absensi Sidang
Baca: 4 Fakta Menarik Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI yang Gantikan Fadli Zon
Baca: Diingatkan Faisal Amir Hati-Hati, Ini Respon Istana
Dia menceritakan bahwa awalnya pada Senin (23/9/2019) pagi, ia dan juga para pemilik toko lainnya membuka ruko seperti biasa.
Pada pukul 07.30 WIT, terdengar suara ledakan dan terlihat kepulan api dari kejauhan di Wamena Kota.
"Kebetulan kita di bagian pinggiran (kota). Jam 7.30, tiba-tiba itu di bagian kota, kita dengar suara ledakan, di bagian kota-kota itu sudah terbakar, kita lari," kata Satria.
Kemudian, Satria berlindung di kantor aparat setempat sampai akhirnya ia dikirim ke posko pengungsian di Sentani, Jayapura menggunakan pesawat.
"Itu toko-toko dibakar, kasih bensin di luarnya," kata Satria.
Satria mengaku bahwa saat ini ia ingin sekali pulang kampung ke Padang untuk sementara namun ia sama sekali tak punya cukup uang setelah rukonya hangus dibakar.
Meski begitu, ia masih berencana akan kembali membuka usaha di Wamena.
"Saya ingin pulang dulu ke Padang. Kemungkinan balik lagi ke Wamena, karena mata pencaharian kita di sana," ungkap Satria.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan bahwa pihaknya akan memperkuat personel di kawasan Wamena yang menjadi lokasi kerusuhan beberapa waltu lalu.
Dia tak ingin, masyarakat di sana terus menerus meninggalkan Wamena yang sampai saat ini tercatat sudah mencapai 4.656 orang.
"Kami berharap sampai di sini dulu. Karena yang masih ada tersisa di Wamena, kita berharap mereka tidak turun. Kami menjamin keamanannya artinya kekuatan kami akan kami pertebal, membuat senyaman mungkin saudara-saudara kita di Wamena dan sekitarnya," kata Paulus saat ditemui TribunnewsBogor.com seusai meninjau para pengungsi Wamena di Distrik Sentani, Jayapura, Selasa (1/10/2019).
Dia mengatakan babwa TNI dan Polri siap untuk menjamin keamanan di Wamena dan sekitarnya.
Namun, karena peristiwa kerusuhan kemarin merupakan kejadian luar biasa sehingga menimbulkan rasa trauma seperti yang dirasakan para pengungsi di Sentani.
"Trauma ini yang kita sedang buat trauma healing untuk anak-anak dan ibu-ibu. Ada Petugas sedang bekerja untuk memberikan ketenangan bagi mereka. Mudah-mudahan dalam waktu cepat mereka bisa menyadari tentang kejadian itu dan saudara yang akan kembali ke kampung halaman kami harap sebentar saja dan bisa kembali berusaha bekerja," ungkapnya.