Serta akan ditambah jumlah petugas medis dari tim kesehatan gabungan sipil, Polri dan TNI ke Wamena, Ilaga, dan Tolikara
Saat ini, pelayanan kesehatan di Kabupaten Jayawijaya berpusat di RSUD Wamena.
Sementara dokter yang bertahan di Jayawijaya berjumlah 35 orang.
"Makanya itu perlu sekali dukungan masyarakat, untuk melindungi para dokter, termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, di situ, di distrik-distrik, di puskesmas-puskesmas, di mana dokter bertugas," tambah Antonius.
Sebelumnya, sejumlah organisasi dokter mengancam bakal angkat kaki dari Wamena jika pemerintah tidak memberikan jaminan keselamatan.
Hal ini menyusul pembunuhan dr. Soeko Marsetiyo dalam kerusuhan di Wamena, 23 September lalu.
"Dokter yang telah mengabdikan dirinya puluhan tahun bagi masyarakat di daerah tanpa membedakan suku, agama, dan ras harus mengalami kejadian tragis yang menyebabkan kematian," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), Moh. Adib Khumaidi dalam keterangan persnya.
Adib bersama rekan-rekan di organisasinya meminta pemerintah memberi jaminan keselamatan bagi dokter yang bertugas di daerah rawan konflik.
Ia juga meminta semua pihak memperlakukan tenaga kesehatan secara manusiawi, bukannya menyebabkan luka dan bahkan kematian.
"Jika hal tersebut tidak dapat diwujudkan, mendesak Kementerian Kesehatan untuk mengevakuasi seluruh tenaga kesehatan di daerah rawan," tambah Adib.
Tambahan dokter dari Jayapura dan Makassar
Ketua IDI Jayapura, Samuel M Baso mengatakan, tiap dua minggu akan ada dokter jaga bergantian dari Jayapura dan Makassar.
"Jadi dokter tetap bekerja. Jadi harus berikan kami jaminan keamanan dan keselamatan untuk para dokter bekerja dengan aman," kata Samuel.
Selain itu, untuk korban-korban yang tak bisa ditangani di RSUD Wamena akan dialihkan ke Jayapura, tambah Samuel.
"Jadi korban kebanyaan itu ada luka bakar, luka bacok, ada patah, semua dilayani dengan baik, dan kalau ada susah, dikirim ke Jayapura, karena Jayapura sudah banyak dokter ahli," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Paulus Waterpauw berjanji akan menjami kemanan di Wamena, termasuk bagi mereka yang tugasnya bersifat publik, seperti tenaga kesehatan.
"Kami menjamin keamanannya. Artinya kekuatan kami akan kami pertebal, membuat senyaman mungkin saudara kita di Wamena dan sekitarnya," kata Paulus kepada media, Selasa (01/10).
Seperti diketahui kerusuhan di Wamena, Papua pekan lalu membuat 33 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.