Terdapat pula luka lebam pada bagian perutnya.
"Dugaan sementara mayat tersebut disinyalir korban penganiayaan atau korban pembunuhan yang sengaja dibuang pelaku untuk menghilangkan jejak," ujar Kasatreskrim Polres Polman AKP Syaiful, Jumat (4/10/2019).
Dugaan tersebut pun diperkuat dengan hasil autopsi yang dilakukan tim DVI Polda Sulawesi Selatan.
Berdasarkan hasil autopsi ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Baca: Empat Warga yang Tinggal di Desa Calon Ibu Kota Negara Disambar Petir, Dua Orang Tewas
Tim forensik memastikan JM merupakan korban pembunuhan.
Diduga korban dihabisi pelaku di tempat lain, sebelum jenazahnya dibuang di saluran irigasi pertanian di Dusun Padang, Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman.
Menurut keterangan dokter forensik Polda Sulsel, Denny Mathius, proses otopsi korban belum rampung karena seluruh hasilnya akan diperiksa di labortairum foresik Polda Sulsel di Makassar.
Namun, berdasarkan temuan sementara, di tubuh korban ada tanda-tanda kekerasan.
“Untuk sementara di tubuh korban JM itu ditemukan sejumlah tanda-tanda atau bekas penganiayaan. Namun hasilnya secara keseluruhan baru akan diketahui setelah melalui pemeriksaan di laboratorium forensik,” ujar dokter Denny Mathius.
Suami menyerahkan diri
Sempat menghilang beberapa hari, Sersan Novri akhirnya menyerahkan diri.
Sersan Novri, anggota TNI Kakodim 1402 Polmas yang menjadi saksi kunci atas kematian istri sirinya, Jayanti (JM).
Ia menyerahkan diri ke Makodim 1402 Polmas, Minggu (6/10/2019) petang didampingi seorang saudaranya.
Baca: Jaksa Susun 647 Halaman Tuntutan Sofyan Basir
Novri yang ditemui wartawan memilih tutup mulut dan tak ingin menjawab pertanyaan apa pun terkait kematian istrinya.