TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Seorang pria ditemukan meninggal dunia di kamar hotel tempatnya menginap di wilayah Kedonganan Kuta, Badung, Bali.
Jasad pria itu ditemukan sekira pukul 15.30 Wita di sebuah kamar hotel di Kedonganan Kuta.
"Identitas laki-laki itu adalah Susanto Soo (47). Korban cek in seorang diri pada tanggal 5 Oktober 2019 dan rencana cek out 6 Oktober 2019 kemarin," jelas Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa, Senin (7/10/2019).
Alamat sesuai identitas yang ditemukan korban tinggal di Green Hill Blok BL.3 no. 17 RT 004 RW 003 Kelurahan Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dunia, posisi korban di atas tempat tidur.
Memakai baju kaos warna biru, masih memakai selimut warna putih, memakai celana pendek warna abu-abu motif garis.
"Dari mulut korban keluar busa. Tangan kanan menekuk ke dada, tangan kiri bengkok ke samping badan. Tubuh korban mulai membiru. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ungkap Iptu Putu Ika.
Selain itu ditemukan juga barang-barang diduga milik korban di antaranya satu gelas kosong, satu botol kecil sisa 0,5 botol, satu botol balsem, satu surat wasiat.
Juga terdapat satu dompet berisikan SIM, uang Rp 265.000, kartu Visa Jenius, satu handsaplast, satu tusuk gigi, dan botol Fusion berisi serbuk putih diduga racun/Vottas (di tempat sampah kamar).
"Dengan adanya surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris, dan ditemukannya serbuk putih diduga Vottas (racun), dan kamar terkunci dari dalam, maka sementara korban meninggal dunia diduga karena bunuh diri," imbuhnya.
Baca: Anak Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Meninggal Dunia, Dokter: Semestinya Enggak Ada Masalah
Baca: Selain Minta Maaf ke Atta Halilintar soal Bebby Fey, Dinar Candy Ngaku ke Uya: Ada 2 YouTuber Lagi
Dari keterangan saksi Dewik Suryani, Duty Manager hotel menuturkan korban check in 5 Oktober 2019 kemarin sekitar 13.30 Wita seorang diri, dihandle oleh Devi (reception).
Ketika ia check in, korban sempat menanyakan kalau bisa dia extend Iagi satu hari di kamar yang sama.
"Karena kita penuh di kategori Superior Room, kita suggest bapaknya untuk mengambil suite room, tapi bapaknya bilang kemahalan," ucap Dewik kepada polisi.
Kemarin Minggu 6 Oktober 2019 seharusnya korban check out dari kamar pukul 12.00 Wita.
Edi reception mencoba untuk menelepon ke kamar, tapi tidak diangkat oleh korban.
Pihak hotel memberikan waktu lebih 30 menit untuk meneleponnya lagi.
Setelah pukul 12.30 Wita korban tidak juga turun untuk check out, pihak hotel kemudian mencoba untuk menelepon ulang kamar korban tersebut.
"Karena tetap tidak ada jawaban dan kamar sangat kita perlukan untuk guest yang stay berikutnya, jadi saya datang ke kamar untuk mengecek keadaan tamu di dalam," ujarnya.
Ketika ringing bell dipencet sampai 3 kali, tidak ada jawaban, lalu membuka pintu sedikit dan melihat masih ada baju rapi dan sandal tertata rapi yang menunjukkan bahwa masih ada barang barang tamu di dalam.
Kemudian memutuskan balik ke front office dan menginfokan ke staf untuk menunggu korban sampai late check out pukul 14.00 Wita.
"Tetapi, sekira pukul 13.45 Wita salah satu room attendant yang akan membersihkan kamar menelepon ke front office kalau tamunya masih dalam keadaan tidur," tuturnya.
Lalu sekira 10 menit kemudian Dewik dan Novi pergi ke kamar untuk memastikan bahwa memang ada korban masih tidur di dalam.
"Ketika Dewik dan Jayok selaku Supervisor Security pergi ke kamar untuk mengecek keadaan korban. Ketika masuk ke dalam, dia melihat korban masih tidur, tapi seperti kaku," tambahnya.
Kemudian kita menelepon Rumah Sakit Kasih Ibu untuk mengirim dokter dan ambulance untuk memastikan keadaan korban.
Tak lama ambulance datang pukul 15.30 Wita dengan dokter jaga saat itu Dokter Rama, untuk mengecek keadaan tamu tersebut.
Dokter jaga menyatakan bahwa korban sudah meninggal dan diperkirakan meninggalnya sebelum pukul 12.00 Wita.
Baca: KPK Periksa Anggota BPK Rizal Djalil dan Komisaris PT MD Leonardo Jusminarta
Baca: Menguak Misteri Aiptu Pariadi Tembak Istri, Lalu Bunuh Diri dengan Pistolnya
Berikut surat wasiat yang ditulis korban dan ditemukan polisi: (sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) :
"Aku sepertinya punya penyakit mental dan depresi yang selalu berpikiran untuk bunuh diri dan aku ga tahan lagi.
Maaf mengakhiri seperti ini dan saya minta jangan kasih tahu tentang ini kepada keluargaku dan aku minta agar debuku dibuang ke laut bali.
Aku mencintaimu. Selalu ingat itu. Dan tolong jaga anak-anak kita."
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul BREAKING NEWS! Pria Jakarta Bunuh Diri di Hotel, Tulis Wasiat: Aku Minta Debuku Dibuang ke Laut Bali