Satu di antaranya adalah rumah Dodi Dores yang nyaris tak tersisa.
Dikabarkan tak ada korban jiwa manusia.
Namun puluhan rumah, sekolah dan bangunan lainnya mengalami kerusakan ringan.
Dodi menceritakan peristiwa yang terjadi itu sekitar pukul 12.30 WIB, pada Rabu (8/10/2019).
Ketika itu tengah dilakukan peledakan bebatuan.
Lalu, batu-batu berukuran kecil hingga besar berjatuhan ke permukiman warga.
"Pada jatuh ke bawah, ada yang terbang dan lainnya. Akhirnya masuk ke rumah, madrasah, kena pepohonan, ke jalan, dan lainnya," ujar Dodi kepada Tribun Jabar, di kediamannya, di Kampung Cihandeleum RT.09/05, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Rabu (9/10/2019).
Menurutnya, pada saat bebatuan jatuh itu seperti tidak kelihatan berupa batu-batu.
Tetapi mulanya berupa asap begitu pekat yang terjadi.
Saat itu, di dalam rumah istrinya tengah melaksanakan salat.
"Suaranya begitu gemuruh dan dahsyat. Suaranya brak, seperti tembakan. Dengan kecepatan cepat. Saya sudah diluar, lalu memanggil masyarakat sambil menjerit-jerit memberitahu," katanya.
Dodi menuturkan selain rumah hancur, benda-benda yang berada di dalam rumahnya juga rusak parah.
Di antara barang-barang yang hancur adalah kulkas, laptop, printer, seluruh barang peralatan dapur, pakaian, handycam, kamera digital, lemari, dan lainnya.
"Ini rumah rusak berat, enggak bakalan bisa disambung karena hancur. Rugi dihitung sementara bisa ratusan juta lebih. Bangun rumah seperti ini lagi sudah berapa totalnya," ujarnya.