News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Para PSK Lokalisasi Sunan Kuning Kecewa Penandatanganan Berkas Dana Tali Asih Batal

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemkot Semarang sosialisasi kepada para wanita pekerja seks (WPS) Sunan Kuning, Selasa (18/6/2019). TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ratusan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Argorejo atau Sunan Kuning, menelan kekecewaan, Kamis (10/10/2019) kemarin.

Sebab, rencana penandatanganan berkas tali asih yang dijadwalkan mulai Kamis (10/10/2019) tak dihadiri Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang.

Akibatnya, penandatanganan pun belum bisa dilakukan.

Padahal, ratusan PSK ini sudah sejak pagi berbondong-bondong datang ke balai RW 4 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat.

Mereka menunggu Pemkot Semarang yang rencananya akan melayani penandatanganan berkas penyaluran dana tali asih.

Ditunggu hingga sekitar pukul 12.00 WIB, para PSK baru menerima konfirmasi bahwa Dinsos tidak hadir.

Akhirnya, para PSK memutuskan untuk pulang.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto saat melakukan sosialisasi rencana penutupan Resos Argorejo Kawasan Sunan Kuning di Balai RW 04 Kelurahan Kalibanteng Kulon Kota Semarang bersama sejumlah PSK dan penghuni Sunan Kuning, Selasa (18/6). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng /Hermawan Handaka)

Seorang PSK, Ayu (42) mengungkapkan, ketidakhadiran Pemkot menimbulkan kekecewaan di kalangan PSK.

Padahal, pada sosialisasi lalu, Pemkot Semarang merencanakan penandatanganan berkas tali asih dilakukan pada 10 hingga 15 Oktober.

Namun, hari pertama ini Pemkot Semarang tidak hadir dan tidak memberikan alasan pasti.

"Kami sudah membawa materai Rp 6.000 sesuai yang diinstruksikan saat sosialisasi. Agendanya hari ini seharusnya penandatanganan. Kami sudah kumpul sejak pagi, sudah membawa syarat yang diminta, kami tunggu tapi Pemkot tidak datang," ungkapnya dengan nada geram.

Baca: Densus 88 Sita Dokumen Amaliyah Hingga Pisau Belati di Kamar Penjaga Bengkel

Dia meminta, Pemkot bertanggungjawab dengan apa yang sudah dijanjikan.

Pengurus Lokalisasi Sunan Kuning, Ari Istiadi mengatakan, teman-teman PSK yang sudah meluangkan waktu tentu dirugikan dengan ketidakhadiran Dinsos Kota Semarang.

Menurutnya, Pemkot sendiri yang mengulur-ulur penutupan Sunan Kuning. Padahal, PSK sudah bersedia dengan rencana penutupan tersebut.

"Sebenarnya Pemkot sendiri yang mengulur-ulur. Mereka PSK siap, buktinya ini banyak yang hadir. Mereka sudah membawa empat materai sesuai berkas yang nanti ditandatangani," ujarnya.

Ari melanjutkan, dari informasi yang diterimanya penandatanganan berkas akan dilaksanakan Senin (14/10/2019) hingga Selasa (15/10/2019).

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto saat melakukan sosialisasi rencana penutupan Resos Argorejo Kawasan Sunan Kuning di Balai RW 04 Kelurahan Kalibanteng Kulon Kota Semarang bersama sejumlah PSK dan penghuni Sunan Kuning, Selasa (18/6). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng /Hermawan Handaka)

Harus Terbuka

Ketua Resosialisasi Argorejo, Suwandi juga mengaku kecewa lantaran Dinsos tak hadir.

Dia merasa, warga binaannya diombang-ambingkan dengan rencana Pemerintah yang sudah tersusun, yang mana pencairan tali asih direncanakan mulai 10-15 Oktober.

Kemudian, penutupan seremonial akan dilakukan pada 18 Oktober mendatang.

"Saya pusing. Hari ini katanya pencairan ke rekening, suruh tanda tangan. Saya pun menghormati, tapi selalu diombang-ambingkan. Padahal anak asuh saya sudah siap bawa 4 materai untuk tanda tangan," kata Suwandi.

Suwandi ingin Pemkot bersikap terbuka terkait kesiapan penutupan prostitusi di Sunan Kuning.

Baca: Kasus Kematian Golfrid Siregar, Tukang Becak yang Bawa Pengacara Walhi Itu ke RS Jadi Tersangka

"Kalau memang belum siap menutup, ya jangan ditutup dulu. Diundur," tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Muthohar mengatakan, pihaknya memang menjadwalkan pencairan antara 10-15 Oktober.

Namun, pihaknya masih melakukan persiapan intern Dinsos terlebih dahulu.

Dia memastikan, pencairan akan dilakukan sesuai jadwal yakni antara 10-15 Oktober.

"Prosedur dalam pemberian tali asih ada tahapan yang harus dilakukan di antaranya proses berbagai administrasi. Hari ini belum bisa dilakukan penandatanganan. Proses itu nanti kami pantau antara 10-15 Oktober," jelasnya.

Muthohar menuturkan, para PSK sudah membuka rekening bank beberapa waktu lalu. Nantinya, pencairan dana akan dilakukan melalui rekening tersebut.

"Proses pemberian buku tabungan dan sebagainya nanti prosedurnya dari bank," imbuhnya. (eyf)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Wanita Pekerja Seks Merasa Diombang-ambingkan Soal Tali Asih Penutupan Sunan Kuning

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini