News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suami Jabat Bupati Istri jadi Ketua DPRD, Sebut Jalankan Tugas secara Profesional

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya Encek UR Firgasih Ketua DPRD Kutim

Suami Jabat Bupati Istri jadi Ketua DPRD, Sebut Jalankan Tugas secara Profesional

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjabat sebagai Bupati dan Ketua DPRD. 

Keduanya adalah Ismunandar yang menjabat sebagai Bupati Kutim, sementara istrinya yang bernama Encek UR Firgasih menjabat sebagai Ketua DPRD Kutim.

Encek dilantik di Sangatta, ibu kota Kutim, Kamis (10/10/2019).

Melansir Kompas.com, Encek UR Firgasih adalah kader DPC PPP Kutim, sedang sang suami penasihat Partai Nasdem.

Encek diketahui menjadi anggota DPRD Kutim sejak 2014, kala itu Encek duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kutim.

Baca: Ini Aksi Gojek dan Mitra Gocar Bantu Kekeringan di Mondokan Sragen

Sedang suaminya, menjabat Bupati Kutim. Pada pileg tahun ini, PPP memperoleh 9 dari 45 kursi di DPRD Kutim.

Jumlah ini tertinggi dari partai lain yang memiliki kursi di DPRD Kutim dan berhasil mengantarkan Encek jadi ketua.

Sebelumnya, DPRD Kutim dikuasai Golkar kini dikuasai PPP.

Encek mengatakan, sebagai pimpinan dirinya didorong oleh para kader dan masyarakat memimpin DPRD Kutim.

"Jadi nggak ada masalah. Kita bangun sinergitas dengan pemerintah daerah demi kemajuan Kutim," jelasnya kepada awak media usai dilantik.

Encek berharap agar di era kepemimpinannya bisa membawa DPRD Kutim dalam mengemban amanah rakyat secara baik.

Baca: Prabowo Tegaskan Peristiwa Penusukan Terhadap Wiranto Bukan Rekayasa

Sementara, sang suami memastikan tak mengintervensi apapun meskipun istrinya memimpin DPRD Kutim.

Karena, keputusan DPRD bersifat kolektif kolegial.

"Enggak ada intervensi. Kebetulan istri saya terpilih sebagai ketua DPRD, saya Bupati. Kami yakin jalankan tugas secara profesional," jelas Ismunandar.

Pria itu menyebut, selain istrinya, ada para wakil dan anggota DPRD Kutim sebanyak 45 orang tentu menjalankan tugas pengawasan ke kepada pemerintah daerah, fungsi penganggaran dan legislasi dengan baik.

Ismunandar juga membantah tudingan dinasti politik di Kutai Timur.

Baca: Momen Sarwendah Nyamar Jadi Ibu Hamil Ditemani Betrand Peto Cari Bantuan

Menurut dia, ada proses politik dalam demokrasi yang mengantarkan istrinya sebagai Ketua DPRD pun dirinya sebagai Bupati.

Lagi pula, hubungan keluarga memimpin jabatan di eksekutif dan legislatif terjadi di banyak daerah.

Seperti di Bontang dan di luar Kaltim.

Jadi, menurut dia, fenomena ini bagi dia bukan hal baru dan tidak ada yang istimewa.

Karena, sisi prosedur dan aturan dinilai tidak ada yang dilanggar.

Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya Encek UR Firgasih Ketua DPRD Kutim (KOMPAS.COM)

Pelantikan Ketua DPRD Kutim 

Rapat paripurna istimewa II dan III masa persidangan I tahun sidang 2019/2020 DPRD Kutai Timur, dengan agenda pengucapan sumpah/janji Pimpinan dan Pengucapan sumpah/janji susulan anggota DPRD Kutim, digelar di ruang Sidang Utama, Gedung DPRD Kutim, Kamis (10/10/2019).

Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua Sementara DPRD Kutim Uce Prasetyo didampingi Wakil Ketua

Sementara Sayid Anjas, bersama Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar MT dan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM.

Pengambilan sumpah dan janji dipandu Ketua Pengadilan Negeri Sangatta Rahmad Sanjaya SH MH.

Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai pemenang dalam Pileg 2019 lalu, dengan raihan sembilan kursi di parlemen, mengusulkan Ketua DPC PPP Kutai Timur dan Hj Encek UR Firgasih SH MAP sebagai Ketua DPRD Kutim.

Baca: Di Magelang, Sebanyak 33 Pasangan Suami Istri Maju PIlkades

Sedangkan Partai Golkar sebagai pemenang kedua dengan tujuh kursi di parlemen, mengusulkan bendahara DPD Partai Golkar Kutim.

Asti Mazar SE M Si sebagai Wakil Ketua I DPRD Kutim dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan raihan lima kursi, mengusulkan Arfan SE sebagai Wakil Ketua II DPRD Kutim.

Setelah menerima palu kepemimpinan, Encek UR Firgasih yang biasa disapa Bunda Firga mengatakan beban tugas yang dipercayakan ke depan semakin komplek dan berat.

Pengambilan sumpah dan janji pimpinan DPRD Kutim yang dipandu oleh Ketua PN Sangatta (Margaret Sarita)

Sehingga dibutuhkan rasa kebersamaan yang tinggi. Agar segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik.

"Keberhasilan pembangunan Kutim ke depan, adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan DPRD Kutim demi terwujudnya kesejahteraan yang merata di seluruh daerah," kata Bunda Firga.

Rapat paripurna dilanjutkan dengan pengucapan sumpah/janji susulan anggota DPRD Kutim dari Partai Golkar Kutim yang saat pelantikan lalu sedang menunaikan ibadah haji.

Yakni H Adi Sutianto DS.

Pengucapan sumpah dan janji jabatan dipandu Ketua DPRD Kutim, Hj Encek UR Firgasih.

Perasaan Encek setelah dilantik

Resmi menjadi Ketua DPRD Kutim, Encek mengungkapkan perasaannya.

Hal ini disampaikan Encek saat ditemui wartawan TribunKaltim, Encek mengaku haru dan bangga karena bisa duduk sebagai Ketua DPRD Kutim. 

"Ada rasa terharu, senang dan bangga karena bisa duduk sebagai Ketua DPRD Kutim. Ini kan amanah yang paling berat."

"Ini merupakan amanah yang diberikan oleh Allah dan masyarakat yang akan kita jaga dan emban dengan sebaik-baiknya sehingga jangan sampai terjadi yang tidak-tidak," tutur Encek.

Baca: Begini Nasib Istri Dandim Kendari Setelah Posting Soal Wiranto di Sosmed

Selain itu, Encek mengaku akan berusaha mengoordinir seluruh anggota yang memiliki banyak warna dan karakter.

"Pertama, kita koordinasi karena setiap fraksi, setiap komisi, mungkin kita ada waktu Banmus, kita masukkan kegiatan-kegiatan khusus untuk pimpinan dan anggota DPRD Kutim."

"Agar hasil membangun Kutai Timur bersinergi dengan pemerintah jalannya tidak timpang dan ada kesetaraan."

"Bener-bener dilakukan dengan baik, erbagai warna bisa berpadu dan kompak sehingga demokrasi akan terlihat indah sekali."

"Suatu keputusan diambil oleh Ketua, tentu dengan harapan itu menjadi yang terbaik," tambahnya.

Baca: Duduk Perkara Wiranto Diserang, Alasan Pelaku yang Akui Dirinya Stres hingga Permintaan Maaf Bupati

Encek juga menuturkan tentang perbedaan koordinasi eksekutif dan legislatif yang nantinya akan dilakukan dengan sang suami.

"Karena kebetulan Bupati adalah suami sendiri, harus kita bedakan dulu kalau Pak Bupati itu dipilih rakyat."

"Ibu pun sebagai wakil rakyat juga dipilih rakyat."

"Ada tupoksi masing-masing yang berbeda tapi berjalan dengan setara dan kedudukannya sama."

"Kalau urusan keputusan kita itu tidak muluk-muluk lah karena DPRD Kutim itu kolektif."

"Keputusan tidak hanya dari dari unsur pimpinan tapi kolektif dengan anggota DPRD Kutim lainnya."

"Jadi tidak ada kalau namanya diurus di rumah tapi memang karena keadaan jalannya seperti ini, saya juga dengan Bapak tidak terlalu banyak mengetahui tapi saya paham.," tambahnya.

Encek juga akan berusaha mengatur waktu saat menjadi istri dan pimpinan Ketua DPRD Kutim.

Baca: Bupati Pandeglang : Mohon ‎Maaf Kami Sedikit Kecolongan

"Bunda, menjalankan hidup ini seperti air mengalir dan tidak direkayasa."

"Alami, tulus dan ikhlas jadi ada pada saat sebagai istri melayani suami sebagaimana di rumah, tetap ke dapur dan memasak makanan kesukaan Bapak."

"Ada cucu juga dan akan bersama menjadi momen pengikat semua keluarga menjadi lebih erat nyaman dan akrab antara kami sehingga lebih mempersatukan kita."

"Sebagai ibu, saya mendidik anak-anak tidak mewah dan kesederhanaan."

"Jadilah diri sendiri, apa adanya, yang mampu dan mau, jangan mampu tapi tidak mau sehingga papun yang harus kita lakukan, kita harus mampu dan mau.

"Anak-anak seperti kita lihat bersama, putrinya Amalia sudah kami hantarkan menjadi perwakilan di Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Chika sudah sudah selesai kuliah saat ini juga sudah bekerja."

Pengambilan sumpah dan janji pimpinan DPRD Kutim yang dipandu oleh Ketua PN Sangatta (Margaret Sarita)

"Selaku ibu, kita bisa merangkum ibu dan aktif sebagai Ketua di beberapa organisasi."

"Karena sejak dulu, Bunda punya jiwa sosial dan ekonomi kemasyarakatan, jadi apapun bunda Insya Allah bisa hadapi."

"Dari saat sekolah, aktif di OSIS dan organisasi lainnya sehingga, untuk masuk dalam karakter organisasi-organisasi apapun itu."

"Alhamdulillah, Bunda bisa menyesuaikan dan meluangkan waktu demi jalannya organisasi yang dipimpin," tutupnya. 

(Tribunnews.com/Sinatrya/Tribunkaltim.co/Margaret Sarita) (Zakarias Demon Daton/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini