Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang siswa SMP di Kota Kupang ditemukan tewas dalam keadaan tergantung.
Peristiwa mengenaskan itu dialami YSPS alias Yohan warga RT 03 RW 01 Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Korban yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Kupang itu, ditemukan oleh warga sekitar sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Warga bernama Kristofel Key (57) menemukan korban pada, Rabu (14/10/2019) sekira pukul 08.30 WITA.
Baca: Sosok Supendi, Bupati Indramayu yang Ditangkap KPK Tadi Pagi
Baca: Foto Menawan Artis Batal Nikah Karena Calon Suami Sudah Beristri 2, Tulis Kata Maaf ke Istri 1 & 2
Penemuan itu kemudian dilaporkan pada pihak kepolisian.
Mendapat laporan itu, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat melakukan olah TKP, pihak kepolisian menemukan sebuah surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban.
Pihak polisi kemudian mengamankan surat wasiat, yang ditulis di dalam satu buku sekolah bersampul merah.
Kapolsek Oebobo Polres Kupang Kota, Kompol I Ketut Saba mengatakan, surat wasiat tersebut diduga kuat ditulis oleh korban.
Surat itu diduga ditulis korban sebelum mengakiri hidupnya dengan gantung diri. "Surat itu ditemukan di rumah korban," kata Kompol I Ketut Saba.
Baca: Penuturan Blak-blakan Widy Vierra Jadi Korban Kekerasan Pacar dan Pengalaman Diculik
Diketahui, Yohan merupakan putra bungsu dari empat bersaudara.
Ibu korban sudah meninggal sejak 2012 lalu.
Diketahui ibu korban juga meninggal akibat dianiaya oleh sang ayah hingga meregang nyawa.
Jasad sang ibu kemudian dicor di belakang rumah oleh sang ayah, Antonius Sinaga.
"Rumah yang dijadikan tempat bunuh diri merupakan TKP dimana ibu korban dibunuh," kata I Ketut Saba.
Antonius Sinaga akhirnya mendekam di penjara akibat perbuatannya.
Baca: Jalan Gerindra Masuk Kabinet Jokowi Kian Lempeng, PKB Beri Sinyal Hijau Usai Bertemu Prabowo
Sementara korban serta saudaranya tinggal bersama paman korban, Nahor Leltakaeb (60) di Jln Hibrida Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kompol I Ketut Saba menuturkan, keluarga korban menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan akan mengurus pemakaman Yohan.
Kembali membahas soal surat yang ditinggalkan korban.
Keluarga dan para guru korban membenarkan, bahwa tulisan tangan di surat wasiat tersebut merupakan tulisan tangan korban.
"Kami sudah cocokan dengan tulisannya dia (korban) di sekolah," kata seorang guru kelas korban, Eti Wabang.
Berikut petikan surat wasiat korban yang ditulis sebelum bunuh diri.
"Untuk semua yang benci Yohan.
Terima kasih untuk bapabesa (paman) dan mambesa (bibi) untuk semua pengorbanan yang telah dilakukan untuk Yohan, Yohan minta maaf, Yohan jalan tanpa pamit...
Yohan sadar kalau Yohan sama sekali sonde (tidak) berguna untuk besa dong Yohan sonde pernah kerja...
Bapbesa/mambesa minta tolong Yohan melawan, Bapbesa mau jalan pi (pergi) mana-mana Yohan sonde ada hati untuk antar Bapbesa dengan motor Yohan minta maaf !!!
Yohan pikir Yohan bisa capai 2 tujuan hidup Yohan pribadi.... Tapi ternyata sonde bisa...
Yohan pung (punya) tujuan hidup tu (itu)
- Yohan bisa sekolah bae-bae (baik-baik) minimal lulus SMA supaya bisa membantu sedikit meringankan beban-beban besa dong dengan katong punk (kita punya) hidup sehari-hari
- Yohan harus membunuh Antonius Sinaga, dia harus mati di Yohan punk (punya) tangan karena Yohan punk mama mati di dia punk tangan Yohan harus membalas dendam !
Yohan sebenarnya bisa menghapus dendam terhadap Antonius Sinaga tapi, setiap waktu Yohan punk dendam semakin mendalam, karena di Besa dong punk rumah tu, di mata semua orang tu Yohan salah jadi Yohan sering diolok-olok tentang keturunan, semua hujatan beda dong tentang Yohan punk keluarga kandung.
kalau ada yang ketemu ini surat tolong kasih UCOK Sinaga supaya dia bisa membantu membalas dendam Yohan
Karena Yohan sonde bisa balas dendam ke Antonius Sinaga Yohan minta tolong sebesar-besarnya, agar sala satu saudara kandung Yohan bisa membantu membalaskan dendam ke Antonius Sinaga
Terima kasih banyak2 mambesa dong karena Yohan sudah diurus Besa dong selama tujuh tahun terima kasih besa !
besa dong Yohan punk mayat tausa (tidak usah) dibikin syukuran apa segala macam bikin repot besa dong sa (saja), lebe bae (lebih baik) besa dong gali tanah kasih masok (masuk) di dalam tausa beli peti, langsung sa biar besa dong jangan rugi.... Terima kasih
12 Oktober 2019
YSPS
Sapa sa (siapa saja) yang ketemu ini surat tolong kasih di keluarga bapak Nahor Leltakaeb," tulis Yohan di surat wasiatnya
(Sumber: TribunJakarta/Pos-Kupang)
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Siswa SMP di Kupang Tewas Gantung Diri, Tulis Surat Wasiat Singgung Soal Balas Dendam