TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam ini, sekira pukul 19.00 Wita, kondisi di Pelabuhan Feri Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih mencekam.
Sejumlah orang terlihat membawa senjata tajam, menyambangi lokasi tempat tinggal pelaku di Gang Buaya Kilometer 1 Pelabuhan Feri Penajam.
Baca: Kapolda Kaltim Langsung Terjun Kendalikan Kericuhan di Penajam, Begini Kondisi Terakhir
Kedatangan mereka berawal dari kasus penikaman di Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dihadang massa menggunakan senjata tajam saat hendak memadamkan api yang membakar sejumlah bangunan di daerah calon ibu kota negara tersebut.
"Malah makin ribut karena pemadam dihadang massa pakai mandau (senjata tajam khas Kalimantan). Apinya makin nyebar," kata dia melalui pesan singkat dari lokasi kejadian pukul 19.00 Wita.
Ia mengatakan, sebagian warga mengungsi untuk mencari lokasi aman. Aliran listrik menuju kawasan sekitar juga dipadamkan.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com sudah berusaha menghubungi Kapolres PPU, bupati PPU dan Polda Kaltim atas kejadian itu, namun belum ada respons.
Mengutip dari Tribun Kaltim di Penajam, Kapolres PPU Sabil Umar melalui Kasat AKP Dian Puspitosari membeberkan, pemicu amukan massa berasal dari kasus penikaman.
Dua warga ditikam berinisial RN (18) dan CD (19) pada Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 23.00 Wita.
RN mengalami luka berat, sementara CD meninggal dunia. Keduanya terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda lain yang berujung penikaman.
Pemicu awal diduga dari bunyi knalpot motor.
Sekelompok pemuda merasa terganggu dan mengajak berduel hingga berujung penikaman.
Baca: Dipicu Rasa Cemburu, Pria Di Kembangan Bacok Kepala Teman Kekasihnya
"Iya benar terjadi penikaman di Pantai Nipah-nipah, tapi sudah kita tangani," ungkap dia.
Saat ini aparat penegak hukum sedang berupaya memediasi pihak yang terlibat dan mengajak tokoh masyarakat Paser untuk meredam massa. (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)